Luar biasa Kelas Belajar Menulis
Nusantara (KBMN) gelombang 28 pada hari Jum’at malam, 13 Januari 2023 mulai
pukul 19.00-21.00 WIB. Bagaimana tidak, narasumber dan moderator dalam sesi ini
adalah penulis hebat yang sama-sama sudah melahirkan buku solo. Pada sesi ini
tema yang diangkat adalah “Gali Potensi Ukir Prestasi” dengan narasumber Ibu
Aam Nurhasanah, S.Pd (guru bahasa Indonesia di SMPN Satu Atap Cipanas Lebak
Banten) dengan moderator Ibu Arofiah Afifi alumnus KBMN lulusan gelombang 24.
Sambil menunggu kehadiran narasumber,
moderator menyampaikan kalimat inspirasi dari Seno Gumira Ajidarma “Menulis
adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk
menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang yang lain entah di mana. Cara itulah
yang bermacam-macam dan di sanalah harga kreativitas ditimbang-timbang”. Dengan
demikian menulis adalah suatu cara menampilkan potensi dan prestasi.
Sebelum memulai paparannya,
narasumber bertanya kepada para peserta KBMN tentang alasan mereka mengikuti
kelas menulis ini. Dari berbagai macam jawaban yang disampaikan, narasumber
menyimpulkan bahwa semua penulis punya alasan yang berbeda, namun memiliki
tujuan yang sama yaitu belajar, menimba ilmu, hingga akhirnya bisa menulis
buku.
Sesuai dengan tema malam ini,
narasumber mengajak untuk fokus pada bagaimana menggali potensi untuk mengukir
prestasi. Jawabannya sederhana, “Kita bisa mulai dengan apa yang kita sukai”.
Setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala potensi
yang dimiliki untuk meraih prestasi. Sebagai contoh, narasumber suka menulis
maka ia menekuni dunia tulis. Narasumber menulis dari apa yang disukai, apa
yang dialami, atau apa yang dikuasainya, seperti menulis puisi, pantun, cerpen
novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi negeri.
Namun, untuk penulis pemula banyak
sekali kendala untuk memulai tulisan karena takut tulisan jelek, takut dibully,
tidak percaya diri, takut tulisan tidak sempurna, dan keraguan dalam
mempublikasi tulisan sehingga tulisannya hanya disimpan di dalam draf dan
membiarkan ide itu menguap hingga berlalu begitu saja. Ibu Aam Nurhasanah menjelaskan
bahwa beliau juga merasakan hal itu saat pertama kali bergabung di dalam kelas
KBMN. Bahkan Ibu Aam Nurhasanah dulu bergabung di gelombang 8 dan tidak lulus. Namun,
beliau mencoba memupuk kembali rasa semangat dalam diri hingga memutuskan untuk
mengulang KBMN dan lulus di gelombang 12.
Menurut Ibu Aam Nurhasanah bahwa
buku adalah mahkota seorang penulis. Oleh karena itu setelah beliau lulus dari
KBMN 12, buku solo beliau kemudian lahir. Dimulai dari mimpi, akhirnya buku
pertama beliau bisa terbit dengan judul “Mengukir Mimpi Jadi Penulis Hebat”, dan beliau berkeliling
Indonesia karena banyak peserta yang memesan buku itu untuk dijadikan panduan
membuat buku hasil resume.
Ibu Aam Nurhasanah mengatakan bahwa
beliau belajar dari Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Omjay) yang selalu menulis setiap
hari dan mengabadikan menjadi buku. Ibu Aam Nurhasanah mengikuti jejak Omjay
untuk membukukan setiap pengalaman supaya menjadi jejak literasi. Bahkan untuk
mengasah keterampilan menulis, Ibu Aam Nurhasanah mengikuti tantangan menulis
satu minggu bersama Prof. Eko Indrajit, dan alhamdulillah naskah beliau lolos
seleksi penerbit mayor dan bisa mejeng di Gramedia (ada juga bentuk e-booksnya)
dengan judul “Parenting 4.0: Mengenali Pribadi dan Potensi Anak Generasi Multiple
Intelligences”. Setelah itu pada awal 2022 lahirlah buku solo Ibu Aam
Nurhasanah yang berjudul “Rajin Menulis Berbuah Manis”. Intinya menurut
Ibu Aam Nurhasanah bahwa kita dapat menggali setiap potensi dalam diri untuk
dapat mengukir prestasi.
Di tengah proses KBMN ada pertanyaan menarik dari salah satu peserta (Ibu Wahyuning dari Jakarta) terkait kekagumannya kepada Ibu Aam Nurhasanah yang bisa menerbitkan buku hingga 56 dalam setahun, bahkan bisa menerbitkan1 buku dalam seminggu? Menurut Ibu Aam Nurhasanah, “Caranya cepat menulis buku adalah dengan ikut nubar (nulis bareng) buku antologi. Untuk menulis 1 minggu, 1 hari kita tulis 10 halaman A4, 5 hari 50 halaman jika dibuat A5 jadi 100 halaman. Sisanya 2 hari untuk edit dan lay-out khawatir ada yang salah ketik, lalu coba kirim ke penerbit mayor”.
Untuk mengakhiri tulisan ini, kiranya perlu ditampilkan motto hidup dari narasumber yang luar biasa Ibu Aam Nurhasanah bahwa beliau “ingin menulis seribu buku, selalu berbagi, dan menginspirasi negeri”. Di samping itu pesan inspiratif beliau kepada para peserta KBMN agar rajin membaca sehingga akan membuat semakin gemuk menulis, dan juga meluangkan waktu untuk menulis, jangan menunggu waktu luang. Dan yang tidak kalah inspiratif adalah pesan beliau di akhir sesi, “GURU MULIA KARENA KARYA”. Jadikan menulis sebagai passion dan rajin menulis hingga karyamu berbuah manis. Selamat menulis!
Judul dan isinya menarik
BalasHapusMELANGITKAN MIMPI MEMBUMIKAN PRESTASI
Kereenn
Terima kasih banyak Ibu Aam Nurhasanah atas apresiasi dan motivasinya. Mohon arahan dan bimbingannya untuk bisa menjadi seorang penulis.
HapusLuar biasa
BalasHapusTerima kasih Pak Teguh Wiyono atas apresiasinya.
HapusBelajar saya dari resume bapak..tq ya....mhn komen ke blog saya juga ya..milmayasmi82.blogspot.com
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya Ibu Milma Yasmi. Mohon maaf masih dalam tahap belajar untuk menjadi lebih baik lagi.
Hapus