Tema Kelas Belajar
Menulis Nusantara (KBMN) gelombang 28 pada hari Jum’at, 20 Januari 2023
sangatlah menarik. Bagaimana tidak, dalam pertemuan ini yang menjadi narasumber
adalah Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,
M.B.A., M.Phil., M.A yang akrab disapa Prof Ekoji (seorang penulis besar yang
bisa mengantarkan mimpi peserta KBMN menuju penerbit mayor) dengan dipandu oleh
moderator Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd yang juga merupakan seorang penulis yang
produktif.
Dalam pertemuan
ini Prof Ekoji ingin sharing pengalaman menjadi penulis buku mayor,
yaitu karya tulis yang diterbitkan oleh penerbit nasional. Hingga saat ini,
Prof Ekoji telah menulis kurang lebih 121 buku mayor semenjak selesai kuliah. Kalau
artikel, ia sudah menulis kurang lebih 623 artikel dalam bahasa Indonesia
maupun Inggris. Prof Ekoji senang menulis semenjak Sekolah Dasar. Namun tulisan
pertamanya baru diterbitkan majalah ketika ia duduk di bangku SMP.
Yang tidak
kalah penting untuk diketahui alasannya menulis adalah karena ingin membagi
ide, pemikiran, gagasan, dan cerita kepada orang lain (lama-lama jadi ketagihan
menulis). Ia merasa bahwa semakin ia banyak membaca buku dan menonton televisi
(dulu belum ada internet), semakin tinggi keinginannya untuk menulis.
Buku mayor
pertamanya yang terbit adalah di tahun 2000, yaitu dua tahun setelah krisis dan
reformasi. Sepuluh bukunya isinya dalah bunga rampai. Setiap buku terdiri dari
50 artikel. Setiap artikel berisi ringkasan SATU TOPIK yang sedang menjadi trend
pada saat itu. Prof Ekoji tidak menduga ketika begitu banyak orang yang
membelinya, sampai akhirnya jadi ketagihan menulis.
Menurut Prof
Ekoji hal lain yang membuat motivasi menulis lebih besar adalah karena
banyaknya SMS (dulu belum ada WA) yang masuk ke nomor HP-nya mengucapkan terima
kasih atas buku yang dibuatnya. Tentu saja hal tersebut membesarkan hatinya dan
ia merasa hidupnya berguna untuk orang lain. Begitulah pentingnya menulis nomor
handphone di setiap buku yang ditulisnya.
Prof Ekoji
bercerita bahwa ketika tanggal 16 Maret 2020 semua guru dan siswa harus belajar
dari rumah, ia memutuskan untuk menjadi youtuber. Setiap hari ia membuat satu
youtube yang isinya hal-hal berkaitan dengan PJJ (karena sedang menjadi
pembicaraan nasional). Prof Ekoji membuat youtube dengan judul aneh-aneh,
seperti gamification, flipped classroom, collaborative learning, metaverse,
IOT, big data, dan lain sebagainya.
Barulah ketika
Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd (Om Jay) mengajaknya untuk mengajarkan guru-guru
menulis, ia tergerak untuk bereksperimen. Setiap guru dimintanya untuk membuka
youtube-nya dengan alamat EKOJI CHANNEL. Kemudian setiap guru dimintanya untuk
menuliskan apapun yang ia bicarakan di youtube tersebut. Setelah itu Prof Ekoji
memberikan tambahan referensi untuk memperkaya konten. Alhasil, dari 30 guru
yang berniat bergabung, 19 buku diterbitkan. Dari 19 buku tersebut, satu buku
terpilih jadi Buku Terbaik Nasional versi Perpusnas untuk kategori PJJ
(Pembelajaran Jarak Jauh). Hingga saat ini kalau tidak salah sudah lebih dari
60 buku guru-guru hebat yang berhasil diterbitkan oleh Penerbit ANDI.
Nah, pada
kesempatan baik ini, Prof Ekoji ingin mengajak guru-guru yang tertarik untuk
menjadi penulis buku mayor yang diterbitkan untuk mendaftarkan diri. Namun kali
ini agak berbeda modelnya. Prof Ekoji akan memberikan SEBUAH TEMA, kemudian
dengan bimbingannya dan Ibu Aam Nurhasanah peserta mendalami tema tersebut
sehingga menjadi buku. Untuk tema akan dibagikan oleh Prof Ekoji, yang penting
peserta berniat serius untuk menulis (targetnya untuk angkatan 28 ini adalah
buku-buku sudah masuk ke penerbit untuk dikurasi SEBELUM Idul Fitri).
Prof Ekoji
juga menyampaikan bahwa kalau ingin menuliskan buku yang diterbitkan mayor,
maka harus mengikuti KEBUTUHAN PASAR. Jadi kita menulis BUKAN UNTUK DIRI
SENDIRI, tapi UNTUK ORANG LAIN. Prof Ekoji menyampaikan beberapa contoh judul
yang bisa dieksekusi oleh peserta di antaranya: Classroom Design and
Management, Community Based Learning, Computer Based Assessment, Competency
Based Learning, Computer Adaptive Assessment, The 21st Century Learning Skills
(ini adalah judul-judul yang banyak dibutuhkan sekolah-sekolah zaman sekarang).
Prof Ekoji
menegaskan pula untuk tidak perlu berpikir panjang-panjang dulu. Mulai dari
satu hal yang sederhana. Jangan menuliskan sesuatu yang kita tidak mengerti dan
tidak ada sumber referensinya. Di tengah pemaparannya, ada pertanyaan yang
menarik dari salah satu peserta KBMN, “Bagaimana cara agar bisa tampil PD
(Percaya Diri) dalam menulis berbagai genre?” Pertanyaan tersebut dijawab
dengan lugas oleh Prof Ekoji bahwa cara PD mudah. Caranya dengan mendaftarkan
diri sekarang ke Ibu Aam Nurhasanah dan mengikuti yang dikatakannya. Nanti PD
akan muncul dengan sendirinya, “Masak tidak PD Anda jadi penulis pertama dan
saya jadi penulis kedua?” Tanya Prof Ekoji sambil menyarankan untuk bertanya
kepada Ibu Aam Nurhasanah terkait pengalamannya yang sudah berani menerima ‘tantangan’
yang diberikan.
Prof Ekoji
juga menyampaikan bahwa ia lebih senang mengajak rekan-rekan guru untuk
BERJALAN BERSAMA, bukan sekedar BERDISKUSI. Kebanyakan orang senangnya
berdiskusi dan TAKUT EKSEKUSI. Kalau Prof Ekoji terbalik, langsung EKSEKUSI di
bawah bimbingannya, baru berdiskusi nanti kalau ada hambatan. Carilah judul
yang ANTI MAINSTREAM. Kalau yang BIASA-BIASA SAJA, biasanya penerbit mayor
tidak tertarik menerbitkannya.
Menanggapi pertanyaan
dari salah satu peserta -mungkin dialami dan ditanyakan oleh para peserta
lainnya- “Dalam menulis tentunya kita membutuhkan referensi untuk membuat satu
buku. Idealnya berapa buku referensi yang kita gunakan?” Prof Ekoji menjawab, “Tidak
ada aturan mengenai hal ini. Referensi adalah bentuk penghormatan kita terhadap
karya orang lain yang butir-butir kontennya kita pakai dalam buku kita. Semakin
banyak kita pakai pemikiran orang lain, semakin banyak referensi yang kita
pergunakan.”
Karena tema
pada pertemuan pada hari ini sangat menarik dan penting, maka dipastikan banyak
pertanyaan dari para peserta, seperti yang juga ditanyakan oleh Ibu Ida Farida,
“Bagaimana tulisan kita berkualitas dan dipercaya penerbit mayor?” Menurut pendapat
Prof Ekoji bahwa “Isi atau konten menarik yang disampaikan dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar (yang penting adalah KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI dan
KEMAMPUAN BERBAHASA. Konten bisa bebas, hanya imajinasi kita yang membatasinya).
Sejauh tulisan kita menarik hati orang lain, pasti banyak yang tertarik. Karena
banyak yang tertarik, penerbit akan rebutan menerbitkannya.”
Menjelang akhir pertemuan Prof Ekoji mengatakan bahwa sudah banyak teori, konsep, dan pengalaman dari penulis lain yang disampaikan kepada para peserta semua. Sehingga ia tidak ingin membebani dengan teori-teori baru. Prof Ekoji mengajak peserta-peserta yang BERMIMPI karyanya terpajang di toko buku untuk BERGABUNG dalam batch JANUARI BERSERI yang nanti akan menjadi workshop mingguan membuat buku mayor. Tujuan workshop menulis adalah agar guru-guru BISA MENULIS BUKU bukan sekedar TAHU CARANYA NULIS BUKU. Prof Ekoji menegaskan bahwa dirinya adalah penganut konsep BELAJAR KETIKA BERKARYA, bukan BELAJAR DULU BARU BERKARYA.
Akhirnya, di akhir pertemuan Prof Ekoji menyampaikan bahwa motivasi selalu dimulai dari mimpi. Ia mencontohkan Ibu Aam Nurhasanah berhasil menulis banyak buku karena punya MIMPI bisa melihat namanya di toko buku Gramedia. Tanpa mimpi, tak akan ada motivasi. Seperti kata Laskar Pelangi: “Mimpi . . . adalah kunci . . .” serta ditutup dengan kalimat inspiratif lainnya, “Practice makes perfect”. Latihan adalah kuncinya. Selamat berkarya!
Resume yang sangat lengkap
BalasHapusTerima kasih Ibu Azizah Fahmi atas apresiasinya.
HapusKeren bu
BalasHapusTerima kasih Bapak Teguh Wiyono.
HapusMaa syaa Allah jadi terinspirasi untuk jadi penulis ustadz
BalasHapusMari sama-sama belajar untuk menjadi penulis profesional dan mendokumentasikan 'jejak kehidupan' dalam bentuk karya/buku.
HapusTerima kasih Ibu Lilik Kistiana atas apresiasinya. Semoga lebih baik dan bagus lagi di hari-hari berikutnya.
BalasHapusTerima kasih Bapak Yamin Mohamad atas motivasinya.
BalasHapusPostingannya lengkap
BalasHapusTerima kasih atas atensinya.
HapusMantul
BalasHapusTerima kasih atas atensinya.
Hapus