Selasa, 31 Januari 2023

TERNYATA MENULIS ITU MUDAH

 

Menarik sekali pertemuan Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) gelombang 28 pada hari Jum’at malam, 27 Januari 2023 bersama narasumber hebat dan produktif Bapak Prof. Dr. Ngainun Naim, M.HI dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung bersama moderator guru yang hebat juga Ibu Lely Suryani, S.Pd.SD dengan tema “MENULIS ITU MUDAH”.

Prof. Naim menyampaikan satu ungkapan yang sangat inspiratif dan memotivasi “Jika ada orang beralasan sibuk lalu tidak menulis, saya hampir yakin ketika banyak waktu luang pun ia juga tetap tidak menulis”. Bagi sebagian orang, menulis merupakan sesuatu yang menyulitkan. Malas rasanya untuk memulai, tak ada ide atau sibuk dengan urusan lain. Boleh jadi bingung untuk memulai menyusun tulisan atau tidak percaya diri. Faktor itulah yang menghantui penulis pemula dan para guru yang ingin menulis.

Jangan takut, jika ada kemauan, di situ akan ada jalan. Jadi, mulai buang rasa tidak percaya diri dan camkan bahwa kita semua dapat menjadi penulis. Bapak dan ibu adalah guru yang pandai menulis. Perkara tulisan kita dianggap jelek oleh orang lain, ketahuilah bahwa mereka yang senang merendahkan adalah yang tak memiliki kemampuan sama sekali. Bila malu tulisan kita dibaca orang lain, merasa kurang menguasai, bukankah itu instrospeksi aktif, yang ditindaklanjuti dengan perbaikan. Manusia pembelajar selalu menyediakan waktunya untuk belajar sepanjang hayat. Karya kita boleh jadi jelek, tapi memperbaikinya adalah niscaya, kita perbaiki tanpa harus merasa malu. Lebih baik berkarya dengan kualitas pas-pasan daripada tidak pernah berkarya sama sekali.

Dalam mengatasi masalah di atas, Prof Naim selaku narasumber memberikan tips dan trik sebagai solusinya, di antaranya:

a.  Jika ingin menjadi penulis, abaikan sikap takut, malu, khawatir dan selainnya sewaktu tulisan kita diposting. Ketika mendapatkan kritik, maka kita jadikan sebagai sarana untuk memperbaiki tulisan kita.

b. Paksalah diri kita untuk menulis setiap hari, serta hindari perasaan takut jelek, takut salah dan sebagainya. Sesuatu yang dibiasakan lama kelamaan akan membuatnya lebih mudah. Hal ini selaras dengan ungkapan “bisa karena biasa”.

c. Kesulitan memulai menulis pada alinea awal bisa diatasi dengan membuat prolog sederhana karena ini merupakan pintu masuk untuk paragraf berikutnya.

d. Lawan terbesar dalam menulis adalah diri kita sendiri. Untuk membuat tulisan kita berkualitas maka teruslah menulis karena kualitas akan meningkat seiring dengan banyaknya karya yang dihasilkan dan juga terus belajar tanpa henti, serta banyak mencari informasi dan membaca dari berbagai sumber.

e. Kehilangan ide saat menulis bisa diatasi dengan mengemil/mencicil yaitu dengan membiasakan membuat template atau semacam kerangka (outline) sederhana dari apa yang akan kita tulis.

f.  Berusaha menikmati apa yang ditulis/dikerjakan adalah cara agar menulis itu tidak menjadi beban, dan tidak lupa untuk fokus dan terus berlatih. Kesibukan bukan hambatan dalam menulis, kuncinya adalah komitmen yang dilakukan dengan riang gembira. Manfaatkan jeda waktu, jaga semangat, dan yakinlah bahwa menulis itu memberikan keberkahan hidup.

g.  Manajemen nafsu sangat penting dalam menulis, karena cara menundukkan nafsu dari menulis dalam kategori yang berat-berat adalah dengan mengelola nafsu tersebut. Kita bisa menurunkan target, mulai dari yang ringan dan sederhana tetapi selesai. Tulisan yang berat basisnya adalah otak kiri dan yang ringan adalah otak kanan, maka seimbangkan keduanya dengan memulai dari otak kanan lebih dulu maka otak kiri akan mengikuti.

h.  Banyak membaca, mengamati, dan menganalisis tulisan-tulisan orang lain yang sesuai dengan apa yang kita tulis merupakan cara untuk menjadikan tulisan kita menjadi menarik, karena membaca adalah amunisi menulis. Banyak membaca akan membuat imajinasi kita menjadi kaya dan pilihan kosakata bervariasi sehingga data biasa mampu diolah menjadi luar biasa. Jadi kuncinya adalah sering latihan karena menulis itu tidak instan dan tidak ada yang langsung baik, diperlukan terus berlatih agar yang awalnya biasa menjadi luar biasa.

i.  Sebelum mengajak orang lain menulis maka wajibkan diri kita menulis, karena jika kita menjadi teladan, orang lain akan terinspirasi dan mengikuti.

Menulis merupakan proses kreatif yang menggunakan daya nalar. Aktivitas menulis bukanlah pekerjaan yang spontan. Karena pada hakikatnya menulis itu merupakan aktivitas yang terencana dan berpikir yang terstruktur. Jadi proses menulis tidak ujug-ujug begitu saja. Bila digambarkan dalam sebuah alur sistem, menulis itu merupakan bagian dari proses untuk menghasilkan produk. Hasil akhir dari sistem penulisan itu adalah lahirnya sebuah karya tulis (produk) yang bisa berupa artikel, karangan ilmiah, ataupun buku. Sedangkan menulis adalah proses kerjanya untuk menghasilkan produk tulisan tersebut. Maka bagaimana sebuah proses produksi untuk menghasilkan produk yang diinginkan tersebut istimewa, tentu saja perlu adanya latihan intens dan berkesinambungan, ibarat pepatah “bisa karena biasa”.

Akhirnya, bagi seorang penulis di dalam mengembangkan kreativitas dan sense-nya hendaknya untuk tidak meninggalkan membaca buku, artikel, jurnal, atau yang lainnya. Karena dengan membaca maka wawasan akan terus bertambah. Penulis yang baik akan terbiasa membaca, meskipun tentunya lebih memprioritaskan sesuai tingkat kebutuhan untuk bahan karya tulisnya. Selamat menulis!

2 komentar:

Jejak Waktu: Memetik Hikmah di Setiap Langkah Perjalanan Hidup

“ Waktu adalah perjalanan, ambillah pelajaran dari setiap kejadian ” adalah ungkapan yang menggambarkan bagaimana waktu tidak hanya berger...