Jumat, 24 Februari 2023

MENULIS BUKU CERITA DIGITAL

 

Pertemuan ke-16 dari Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) gelombang 28 pada hari Senin, 13 Februari 2023 mengangkat tema “Menulis Buku Cerita Digital” dengan narasumber hebat Ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd dan dipandu moderator keren Bapak Dail Ma’ruf, M.Pd yang berlangsung melalui aplikasi zoom meeting.

Ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd merupakan alumnus Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) gelombang 23 sekaligus guru SDN Muncul 03 Kota Tangerang Selatan. Narasumber menjelaskan bahwa era digital seperti sekarang membuat segala sesuatu hadir dalam versi digital, termasuk buku digital yang dikenal juga dengan istilah e-book atau electronic book (buku elektronik) yang menjadi salah satu jenis literasi masa kini yang hadir dalam format digital, di mana awal kehadirannya disebut akan menggeser buku fisik.

Namun kenyataannya, justru antara e-book dengan buku fisik saling bersanding dan ‘rukun’ sampai sekarang. Sebab keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri yang saling melengkapi. Sehingga ketika ada satu kekurangan dirasakan pembaca, maka beralih ke versi lain untuk menambal kekurangan tersebut. Misalnya, untuk mendukung PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh), seorang guru pasti akan menggunakan e-book untuk dibagikan kepada peserta didiknya, karena tidak mungkin membagi bacaan dalam bentuk buku fisik. Begitu pula sebaliknya, ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berada di dalam kelas, maka yang lebih diutamakan adalah penggunaan buku fisik.

Buku digital adalah salah satu jenis buku atau bacaan yang hadir dalam bentuk softcopy atau elektronik yang kemudian bisa dibaca menggunakan perangkat digital, baik itu smartphone maupun komputer (PC atau laptop). Meskipun bentuknya softcopy yang artinya tidak memiliki fisik karena desain atau layout buku tidak dicetak dalam media kertas seperti buku konvensional. Namun dari segi tampilan ternyata sama persis dengan buku pada umumnya yang di dalamnya terdapat halaman sampul, bagian kata pengantar, bagian bab per-bab, nomor halaman, dan lain sebagainya. Buku digital juga bisa dimaknai sebagai format buku yang dapat diakses menggunakan software pengolah kata, menggunakan media komputer atau handphone.

Buku digital mempunyai fungsi, di antaranya: 1) Sebagai media informasi, hal ini sama seperti fungsi dan manfaat buku konvensional yang dicetak pada media kertas. Hanya saja untuk buku elektronik sifatnya sebagai media informasi yang lebih efektif karena lebih mudah untuk dibuat dan kemudian dibagikan oleh pembuatnya, sehingga penyampaian atau penyebaran informasi di dalam buku elektronik berkali-kali lebih cepat dibanding buku fisik. 2) Media pembelajaran baik di sekolah maupun Perguruan Tinggi sebab buku menjadi literasi atau referensi yang valid di antara referensi valid lainnya. Buku elektronik bisa menjadi media pembelajaran yang lebih efisien karena materi di dalam buku elektronik dibuat lebih mudah dipahami sehingga kegiatan belajar menjadi lebih cepat paham dan cepat dihafalkan. Selain itu harga dari buku elektronik cenderung lebih murah, sehingga membantu peserta didik memiliki buku pembelajaran yang lebih ekonomis. Ditambah lagi, buku elektronik mudah untuk didapatkan sehingga tenaga pendidik maupun peserta didik tentunya tidak memerlukan waktu lama untuk mencari buku yang sesuai kebutuhan.

Adapun fungsi buku digital berikutnya, 3) Media mengungkapkan ide baru. Kegiatan menulis sama artinya dengan kegiatan mengungkapkan ide atau gagasan ke dalam bentuk tulisan. Seorang penulis bisa menuangkan idenya dan mempublikasikannya dengan lebih mudah dan murah karena bisa berhemat dalam mengurus biaya cetak dan marketingnya juga lebih ringan. Selain itu, penulis juga dimungkinkan untuk mempublikasikan tulisannya secara mandiri. 4) Media bisnis, di mana banyak perusahaan menggunakan buku ini untuk melakukan branding maupun mempromosikan produk dan jasa. Buku jenis ini mudah untuk dibuat dan desainnya bisa dibuat secara menarik dan disesuaikan dengan konsep perusahaan. Buku elektronik ini dipajang di website perusahaan dan diberikan secara gratis kepada para pengunjung, sehingga perusahaan bisa memberi edukasi mengenai produk baik manfaat dan penggunaan sebagai nilai tambah.

Tidak kalah penting untuk mengetahui kelebihan buku digital, di antaranya: 

1. Praktis.

2. Hemat ruang.

3. Mudah diakses.

4. Ekonomis.

5. Ramah lingkungan.

6. Kustomisasi.

Adapun untuk kekurangan buku digital, di antaranya: 

1. Membutuhkan perangkat.

2. Berdampak pada kesehatan mata.

3. Membutuhkan listrik.

4. Rawan pembajakan.

Jenis-jenis format buku digital perlu diketahui juga, di antaranya: Propietary Amazon, EPUB (Electronic Publication), MOBI (MobiPocket), PDB (Palm File Database), PDF (Portable Document Format), TPZ (Topaz File Extension), PRC (Palm Recource File), CHM (Compress HTML), KF8 (Kindle Fire Format).

Perlu kiranya kita juga mengetahui aplikasi dan buku digital berbasis web (https://ditpsd.kemdikbud.go.id/buku/ketegori/cerita-anak-2), (https://legutykids.com/), atau mendownload melalui playstore: 

1. Amazon Kindle.

2. Google Play Books.

3. iPUsnas.

4. Wattpadm.

5. Libby By Overdrive.

Adapun untuk aplikasi pemformatan buku digital:

1. https://sigil-ebook.com/ 

2. https://www.scribus.net/downloads/

3. Photoshop.

4. Libre Office atau MS Office.

5. Audacity/format factory.

6. Avidemux/format factory.

7. Canva, Powtoon.

Ibu Nur Dwi Yanti, S.Pd juga mencontohkan membuat cerita gambar dengan Canva. Hal itu sangat mudah karena formatnya sudah ada dan tinggal mengisi konten dengan kreativitas kita.

Akhirnya, dengan mengetahui seluk beluk penjelasan tentang buku digital di atas, tentu membantu kita untuk lebih mengenal buku digital dan menggunakannya dengan sebaik mungkin. Dengan berbagai kelebihan dan kekurangan yang ada pada buku digital, kita bisa mempertimbangkan untuk ikut memakai atau sebaliknya. Selamat membaca!


2 komentar:

Jejak Waktu: Memetik Hikmah di Setiap Langkah Perjalanan Hidup

“ Waktu adalah perjalanan, ambillah pelajaran dari setiap kejadian ” adalah ungkapan yang menggambarkan bagaimana waktu tidak hanya berger...