Bertemu
lagi di pertemuan ke-20 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) gelombang 28
pada hari Rabu, 22 Februari 2023 pukul 19.00 WIB. Materi ini pertemuan ini
penting dan menarik dengan tema “Strategi Pemasaran Buku” bersama narasumber
hebat dan berpengalaman di bidangnya yaitu Bapak Agust Subardana, S.E., M.M
(direktur dan marketing penerbit ANDI) dan dipandu moderator keren Ibu
Purbaniasita KS, S.Pd.
Sebelum
memulai acara, moderator menyampaikan kalimat inspiratif dari “Semua orang akan
mati kecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di
akhirat kelak” (Ali bin Abu Thalib). Moderator juga menyampaikan bahwa tujuan
menulis adalah untuk menghasilkan karya buku yang akan disajikan pada para
pembaca. Secara otomatis kita harus paham sajian yang diminati oleh masyarakat.
Tidak mudah membidik selera konsumen dari berbagai kalangan. Ada strategi
khusus yang harus dilakukan agar buku yang kita tulis benar-benar dinikmati
sebagai menu yang sangat dibutuhkan. “Pemasaran Buku” sebuah judul materi yang
menggelitik dan layak kita simak dan kuasai.
Narasumber
sebelum menyampaikan materinya, ia menyapa dulu para peserta dengan untaian
pantun:
Jangan
ngebut kalau naik sepeda motor
Dari
kota Jogja membawa buah mengkudu
Terima
kasih kepada moderator
Izinkan
saya menyampaikan strategi pemasaran buku
Buku
merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses
pembelajaran serta sarana penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak-anak
telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam
terbitan buku. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan
minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan
membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya
membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan
meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi
pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.
Dalam
rangka untuk mempertahankan industri penerbitan buku, supaya tetap terus hidup
dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu strategi
pemasaran. Strategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua
wirausaha, interpreneur yang menjalankan bisnis.
Strategi
pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak
aspek dan unik. Kenapa demikian? Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis buku
yang diterbitkan. Jenis-jenis buku yang diterbitkan tersebut dikelompokkan
menjadi kategori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku
cukup banyak kategori produk yaitu ada 32 kategori produk buku (kategori buku
anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi-novel, buku pengembangan diri,
buku teks, dan lain-lain).
Dari
jenis-jenis kategori buku tersebut di sinilah kita akan melakukan pemetaan
berdasarkan segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan. Pada umumnya
kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan
bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya dipengaruhi oleh faktor yang
meliputi: 1) Faktor Mikro, yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat. 2)
Faktor Makro, yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik, dan
sosial-budaya.
Saat
ini Penerbit ANDI dalam menjalankan bisnis penerbitan buku yang terus
dijalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu faktor mikro dan makro. Hal ini
dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk industri penerbitan buku,
dengan usianya sudah mencapai 43 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari
20.000 judul buku yang telah dikelompokkan menjadi 32 kategori.
Strategi
pemasaran buku yang telah dipetakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu
strategi pemasaran buku serangan udara dan strategi pemasaran buku serangan
darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas.
Dua strategi tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
A.
Strategi
Pemasaran Buku Serangan Udara (Online)
Pemasaran
buku lewat online saat terjadi Pandemi Covid 19 melanda dunia, mau tidak mau
kita dalam dunia bisnis harus bisa mengikuti perkembangan era digital seperti
sekarang ini. Bisnis tidak akan bisa survive jika tidak mengikuti
kemajuan zaman dan juga keinginan customer maka akan dipastikan usaha
tidak sebaik dulu. Ketika kita ingat di zaman dulu iklan dengan brosur dan
baliho besar ada di mana-mana, sekarang cara mengiklan ataupun kampanye jauh
lebih mudah. Kenapa bisa lebih mudah? Karena dengan adanya internet membawa
perkembangan yang signifikan bagi kehidupan kita.
Penerbit
ANDI saat ini penggarapan pasar dengan bisnis online mungkin sudah tidak
asing lagi dengan istilah digital marketing. Digital marketing
merupakan teknik pemasaran terkini, yaitu sebuah teknik memasarkan produk atau
jasa dengan mengandalkan media online atau internet. Jenis-jenis digital
marketing yang diterapkan di penerbit ANDI Offset antara lain:
1.
Content
marketing adalah salah satu jenis digital marketing
yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten untuk target pasar
tertentu. Tujuannya adalah untuk menarik aksi menguntungkan dari calon pembeli
potensial. Ada banyak pilihan content marketing mulai dari blog, podcast, info
grafik, dan lain sebagainya.
2. Search Engine
Optimization (SEO). SEO bisa menjadi strategi menarik
pengguna internet untuk mengunjungi website Penerbit ANDI Offset
(andipublisher.com) dan kemudian membeli produk yang kita tawarkan.
3. Search Engine
Marketing (SEM). SEM merupakan upaya untuk
mengoptimalisasi website di mesin pencari. Search Engine Marketing (SEM) merupakan
strategi pemasaran digital yang bertujuan meningkatkan visibilitas website di
hasil pencarian mesin pencari atau yang dikenal dengan istilah SERP.
4. Social Media
Marketing memanfaatkan berbagai platform media sosial
untuk promosi dan pemasaran suatu brand. Kita bisa menerapkan social
media marketing di beberapa platform media sosial seperti Facebook,
Instagram, Tiktok dan lainnya. Kadang-kadang supaya lebih menarik salah satu
media promosi jualan online yang sering dilakukan oleh pedagang adalah dengan
membuat pantun jualan. Pantun sebagai sarana promosi jualan online juga sangat
ampuh untuk menarik calon konsumen, khususnya anak muda. Apalagi, hampir semua
orang saat ini sudah sangat fasih menggunakan media sosial sehingga
pemasarannya jauh lebih mudah. Contoh pantun jualan di media sosial supaya
menarik perhatian:
Pantun
1
Di
taman ada banyak kumbang
Di
kali banyak buaya
Janganlah
ragu ataupun bimbang
Toko
online ini bisa dipercaya
Pantun
2
Liburan
ke pulau Bali
Jangan
lupa datang ke pantai Dewata
Ayo
beli di toko online kami
Barangnya
cuma setengah harga
Pantun
3
Kamu
jadian sama si dia
Padahal
aku sudah menyukaimu
Kita
toko online terpercaya
Siap
menjual barang paling bermutu
5. Email Marketing.
Strategi marketing yang satu ini menggunakan media email untuk bisa
menjangkau lebih banyak pelanggan.
6. Instant
Messaging Marketing bisa menjadi pertimbangan kami saat
hendak melakukan promosi dan pemasaran produk secara online. Ini
merupakan tren komunikasi masa kini, di mana kami bisa memanfaatkan penggunaan
Whatsapp, Facebook Messenger, WeChat, dan platform messenger
lainnya.
7. Influencer
Marketing. Kehadiran influencer membawa pengaruh besar
pada para fans dan pengikutnya. Orang-orang akan lebih tertarik menggunakan
barang yang digunakan atau ditawarkan oleh seorang influencer.
8. Video Marketing
untuk melengkapi strategi pemasaran digital yang sedang dijalankan. Video
menjadi salah satu media yang bisa kami gunakan untuk tujuan promosi dan
pemasaran.
9. Penerbit ANDI
Offset mempunyai channel TV Youtube “TV ANDI AKADEMI”. Pemasaran melalui
channel Youtube juga dinilai sangat efektif karena orang-orang
menghabiskan waktu yang lumayan lama di HP Android. Saat ini bahkan kita bisa
menonton acara secara online melalui layanan live streaming.
Untuk penjualan buku lewat online ini
kita harus terus proaktif untuk terus promosi supaya kita dapat:
a.
Menyebarkan
informasi produk secara masif kepada target pasar potensial.
b. Mendapatkan
konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan
konsumen terjaga.
c.
Menjaga kestabilan
penjualan saat kondisi pasar lagi lesu.
d.
Menaikkan
penjualan dan profit.
e.
Membandingkan
keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing.
f.
Membentuk citra
produk di benak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
g. Mengubah tingkah
laku, persepsi, dan pendapat konsumen. Bahkan Penerbit ANDI akan
menyelenggarakan lomba bikin film pendek bagi pelajar Indonesia dengan hadiah
yang cukup menarik.
Pemasaran buku lewat komunitas kita
tentunya sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi,
maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan
buku. Penjualan lewat komunitas akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat
keberhasilannya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita
harus proaktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga
integritas pribadi kita. Contoh: Komunitas arisan, komunitas guru, pelajar,
mahasiswa, dan lain sebagainya.
B.
Strategi
Pemasaran Buku Serangan Darat (Offline)
Untuk
menguasai seluruh wilayah Nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, kita harus
melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi
pasarnya sangat baik. Penerbit ANDI telah mempunyai 43 cabang di kota dari Aceh
sampai dengan Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang
tersebut.
Strategi
pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar
yang kita tuju, antara lain:
1.
Toko
Buku
Penerbit buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar sebagai pemasok toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu toko buku modern, toko buku semi modern, dan toko buku tradisional.
Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut? Hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda. Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store, dan TogaMas Books Store. Toko buku modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.
Adapun
toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan menggunakan sistem
administrasi penjualan per-toko. Sedangkan toko buku tradisional biasanya
sistem transaksinya masih manual. Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas
masih dijadikan jalur distribusi oleh para penerbit buku dengan sistem titip
jual (konsinyasi), kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual
putus.
Strategi
promosi di toko buku modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan,
antara lain:
a.
Menguasai display
buku, supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol.
b. Mengadakan
promosi di internal toko dengan memasang produk di neon box atau x
banner.
c. Mengadakan bedah
buku, talkshow, dan potongan harga pada buku tertentu atau periode
tertentu.
d.
Mengadakan event
tematik sesuai momen bulan berjalan (program Ramadhan, program TAB, program
TAM, dan lain sebagainya). Masih banyak lagi program promosi di toko buku
modern yang dapat kita lakukan. Kuncinya kita proaktif komunikasi dengan pihak
internal toko buku modern tersebut.
2.
Direct
Selling (Kunjungan Langsung)
Pemasaran
buku melalui direct selling ini kita petakan berdasarkan jenis kategori
buku yang kita terbitkan. Jenis kategori buku penjualan lewat direct selling
ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu:
a. Buku Pendidikan
(buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK).
b.
Buku Teks
Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah.
c.
Buku Referensi
untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK, Perguruan Tinggi dan umum).
Dengan
pemetaan jenis kategori tersebut di atas, maka kami sebagai industri penerbitan
buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (sales).
Tugas tenaga penjual (sales) tersebut kita beri tanggung jawab target
sesuai maping areanya masing-masing yang bertugas:
a.
Kunjungan langsung
ke tiap sekolah.
b.
Kunjungan langsung
ke setiap kampus.
c. Kunjungan langsung
ke setiap perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, dan perpustakaan daerah,
dan lain-lain.
Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak internal sekolah, kampus, perpustakaan, dan lain sebagainya. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.
Demikianlah strategi pemasaran buku yang telah disampaikan oleh Bapak Agust Subardana, S.E., M.M (direktur dan marketing Penerbit ANDI Offset). Dari paparan yang sedemikian jelas tersebut, diharapkan dapat membuka wawasan dan menambah informasi kita terkait pemasaran buku sehingga bisa menambah nilai baca kita, minimal dalam menghargai sebuah karya seseorang dan distribusinya melalui penerbit atau tenaga penjual (sales). Selamat membaca!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar