Minggu, 26 Februari 2023

STRATEGI PEMASARAN BUKU

 

Bertemu lagi di pertemuan ke-20 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) gelombang 28 pada hari Rabu, 22 Februari 2023 pukul 19.00 WIB. Materi ini pertemuan ini penting dan menarik dengan tema “Strategi Pemasaran Buku” bersama narasumber hebat dan berpengalaman di bidangnya yaitu Bapak Agust Subardana, S.E., M.M (direktur dan marketing penerbit ANDI) dan dipandu moderator keren Ibu Purbaniasita KS, S.Pd.

Sebelum memulai acara, moderator menyampaikan kalimat inspiratif dari “Semua orang akan mati kecuali karyanya. Maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak” (Ali bin Abu Thalib). Moderator juga menyampaikan bahwa tujuan menulis adalah untuk menghasilkan karya buku yang akan disajikan pada para pembaca. Secara otomatis kita harus paham sajian yang diminati oleh masyarakat. Tidak mudah membidik selera konsumen dari berbagai kalangan. Ada strategi khusus yang harus dilakukan agar buku yang kita tulis benar-benar dinikmati sebagai menu yang sangat dibutuhkan. “Pemasaran Buku” sebuah judul materi yang menggelitik dan layak kita simak dan kuasai.

Narasumber sebelum menyampaikan materinya, ia menyapa dulu para peserta dengan untaian pantun:

Jangan ngebut kalau naik sepeda motor

Dari kota Jogja membawa buah mengkudu

Terima kasih kepada moderator

Izinkan saya menyampaikan strategi pemasaran buku

Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak-anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku. Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Dalam rangka untuk mempertahankan industri penerbitan buku, supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal maka kita perlu strategi pemasaran. Strategi Pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, interpreneur yang menjalankan bisnis.

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik. Kenapa demikian? Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis buku yang diterbitkan. Jenis-jenis buku yang diterbitkan tersebut dikelompokkan menjadi kategori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak kategori produk yaitu ada 32 kategori produk buku (kategori buku anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi-novel, buku pengembangan diri, buku teks, dan lain-lain).

Dari jenis-jenis kategori buku tersebut di sinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya dipengaruhi oleh faktor yang meliputi: 1) Faktor Mikro, yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat. 2) Faktor Makro, yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik, dan sosial-budaya.

Saat ini Penerbit ANDI dalam menjalankan bisnis penerbitan buku yang terus dijalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu faktor mikro dan makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk industri penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 43 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 20.000 judul buku yang telah dikelompokkan menjadi 32 kategori.

Strategi pemasaran buku yang telah dipetakan menjadi dua strategi pemasaran yaitu strategi pemasaran buku serangan udara dan strategi pemasaran buku serangan darat, dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro tersebut di atas. Dua strategi tersebut dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

A.  Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (Online)

Pemasaran buku lewat online saat terjadi Pandemi Covid 19 melanda dunia, mau tidak mau kita dalam dunia bisnis harus bisa mengikuti perkembangan era digital seperti sekarang ini. Bisnis tidak akan bisa survive jika tidak mengikuti kemajuan zaman dan juga keinginan customer maka akan dipastikan usaha tidak sebaik dulu. Ketika kita ingat di zaman dulu iklan dengan brosur dan baliho besar ada di mana-mana, sekarang cara mengiklan ataupun kampanye jauh lebih mudah. Kenapa bisa lebih mudah? Karena dengan adanya internet membawa perkembangan yang signifikan bagi kehidupan kita.

Penerbit ANDI saat ini penggarapan pasar dengan bisnis online mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah digital marketing. Digital marketing merupakan teknik pemasaran terkini, yaitu sebuah teknik memasarkan produk atau jasa dengan mengandalkan media online atau internet. Jenis-jenis digital marketing yang diterapkan di penerbit ANDI Offset antara lain:

1.    Content marketing adalah salah satu jenis digital marketing yang berfokus pada pembuatan dan pendistribusian konten untuk target pasar tertentu. Tujuannya adalah untuk menarik aksi menguntungkan dari calon pembeli potensial. Ada banyak pilihan content marketing mulai dari blog, podcast, info grafik, dan lain sebagainya.

2. Search Engine Optimization (SEO). SEO bisa menjadi strategi menarik pengguna internet untuk mengunjungi website Penerbit ANDI Offset (andipublisher.com) dan kemudian membeli produk yang kita tawarkan.

3. Search Engine Marketing (SEM). SEM merupakan upaya untuk mengoptimalisasi website di mesin pencari. Search Engine Marketing (SEM) merupakan strategi pemasaran digital yang bertujuan meningkatkan visibilitas website di hasil pencarian mesin pencari atau yang dikenal dengan istilah SERP.

4. Social Media Marketing memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk promosi dan pemasaran suatu brand. Kita bisa menerapkan social media marketing di beberapa platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Tiktok dan lainnya. Kadang-kadang supaya lebih menarik salah satu media promosi jualan online yang sering dilakukan oleh pedagang adalah dengan membuat pantun jualan. Pantun sebagai sarana promosi jualan online juga sangat ampuh untuk menarik calon konsumen, khususnya anak muda. Apalagi, hampir semua orang saat ini sudah sangat fasih menggunakan media sosial sehingga pemasarannya jauh lebih mudah. Contoh pantun jualan di media sosial supaya menarik perhatian:

Pantun 1

Di taman ada banyak kumbang

Di kali banyak buaya

Janganlah ragu ataupun bimbang

Toko online ini bisa dipercaya

Pantun 2

Liburan ke pulau Bali

Jangan lupa datang ke pantai Dewata

Ayo beli di toko online kami

Barangnya cuma setengah harga

Pantun 3

Kamu jadian sama si dia

Padahal aku sudah menyukaimu

Kita toko online terpercaya

Siap menjual barang paling bermutu

5. Email Marketing. Strategi marketing yang satu ini menggunakan media email untuk bisa menjangkau lebih banyak pelanggan.

6. Instant Messaging Marketing bisa menjadi pertimbangan kami saat hendak melakukan promosi dan pemasaran produk secara online. Ini merupakan tren komunikasi masa kini, di mana kami bisa memanfaatkan penggunaan Whatsapp, Facebook Messenger, WeChat, dan platform messenger lainnya. 

7. Influencer Marketing. Kehadiran influencer membawa pengaruh besar pada para fans dan pengikutnya. Orang-orang akan lebih tertarik menggunakan barang yang digunakan atau ditawarkan oleh seorang influencer.

8. Video Marketing untuk melengkapi strategi pemasaran digital yang sedang dijalankan. Video menjadi salah satu media yang bisa kami gunakan untuk tujuan promosi dan pemasaran.

9. Penerbit ANDI Offset mempunyai channel TV Youtube “TV ANDI AKADEMI”. Pemasaran melalui channel Youtube juga dinilai sangat efektif karena orang-orang menghabiskan waktu yang lumayan lama di HP Android. Saat ini bahkan kita bisa menonton acara secara online melalui layanan live streaming.

Untuk penjualan buku lewat online ini kita harus terus proaktif untuk terus promosi supaya kita dapat:

a.    Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial.

b. Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah sehingga kesetiaan konsumen terjaga.

c.    Menjaga kestabilan penjualan saat kondisi pasar lagi lesu.

d.   Menaikkan penjualan dan profit.

e.    Membandingkan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing.

f.     Membentuk citra produk di benak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

g. Mengubah tingkah laku, persepsi, dan pendapat konsumen. Bahkan Penerbit ANDI akan menyelenggarakan lomba bikin film pendek bagi pelajar Indonesia dengan hadiah yang cukup menarik.

Pemasaran buku lewat komunitas kita tentunya sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi, maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku. Penjualan lewat komunitas akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat keberhasilannya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktif komunikasi dan interaksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita. Contoh: Komunitas arisan, komunitas guru, pelajar, mahasiswa, dan lain sebagainya.       

B.  Strategi Pemasaran Buku Serangan Darat (Offline)

Untuk menguasai seluruh wilayah Nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Penerbit ANDI telah mempunyai 43 cabang di kota dari Aceh sampai dengan Papua, dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju, antara lain:

1.    Toko Buku

Penerbit buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar sebagai pemasok toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu toko buku modern, toko buku semi modern, dan toko buku tradisional.

Kenapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut? Hal ini dikarenakan tiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda. Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store, dan TogaMas Books Store. Toko buku modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem centralisasi dan sebagainya.

Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan menggunakan sistem administrasi penjualan per-toko. Sedangkan toko buku tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual. Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para penerbit buku dengan sistem titip jual (konsinyasi), kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Strategi promosi di toko buku modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan, antara lain:

a.    Menguasai display buku, supaya tampilan buku dapat terlihat dan menonjol.

b.  Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk di neon box atau x banner.

c.  Mengadakan bedah buku, talkshow, dan potongan harga pada buku tertentu atau periode tertentu.

d.   Mengadakan event tematik sesuai momen bulan berjalan (program Ramadhan, program TAB, program TAM, dan lain sebagainya). Masih banyak lagi program promosi di toko buku modern yang dapat kita lakukan. Kuncinya kita proaktif komunikasi dengan pihak internal toko buku modern tersebut.

2.    Direct Selling (Kunjungan Langsung)

Pemasaran buku melalui direct selling ini kita petakan berdasarkan jenis kategori buku yang kita terbitkan. Jenis kategori buku penjualan lewat direct selling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu:

a.  Buku Pendidikan (buku mata pelajaran utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK).

b.    Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah.

c.    Buku Referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK, Perguruan Tinggi dan umum).

Dengan pemetaan jenis kategori tersebut di atas, maka kami sebagai industri penerbitan buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan tenaga penjual (sales). Tugas tenaga penjual (sales) tersebut kita beri tanggung jawab target sesuai maping areanya masing-masing yang bertugas:

a.    Kunjungan langsung ke tiap sekolah.

b.    Kunjungan langsung ke setiap kampus.

c.   Kunjungan langsung ke setiap perpustakaan sekolah, perpustakaan kampus, dan perpustakaan daerah, dan lain-lain.

Dengan kunjungan langsung tersebut diharapkan dapat berinteraksi dengan membangun hubungan yang baik dengan pihak internal sekolah, kampus, perpustakaan, dan lain sebagainya. Sehingga dampaknya hasil penjualan buku dapat meningkat.

Demikianlah strategi pemasaran buku yang telah disampaikan oleh Bapak Agust Subardana, S.E., M.M (direktur dan marketing Penerbit ANDI Offset). Dari paparan yang sedemikian jelas tersebut, diharapkan dapat membuka wawasan dan menambah informasi kita terkait pemasaran buku sehingga bisa menambah nilai baca kita, minimal dalam menghargai sebuah karya seseorang dan distribusinya melalui penerbit atau tenaga penjual (sales). Selamat membaca!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejak Waktu: Memetik Hikmah di Setiap Langkah Perjalanan Hidup

“ Waktu adalah perjalanan, ambillah pelajaran dari setiap kejadian ” adalah ungkapan yang menggambarkan bagaimana waktu tidak hanya berger...