Senin, 18 September 2023

MENYAMBUT BULAN KELAHIRAN MANUSIA TERMULIA

Hari ini Ahad, 17 September 2023 kita sudah memasuki bulan Rabi’ul Awal 1445 H, dan sebagaimana kita ketahui bersama, tepatnya setiap tanggal 12 Rabi’ul Awal diperingati kelahiran manusia termulia Nabi Muhammad Saw. Pada tahun 2023 ini, salah satu momen yang paling dinanti adalah peringatan Maulid Nabi Muhammd Saw. (12 Rabi’ul Awal) yang akan jatuh pada hari Kamis, 28 September 2023.

Sebagai umat Nabi Muhammad Saw., kita dituntut mencintainya dengan segenap hati dan jiwa, karena cinta kepada beliau sejalan dengan kecintaan kita terhadap Allah, dan merupakan bagian tak terpisahkan dari akidah dan iman. Namun, dapatkah cinta itu tumbuh dan berkembang di hati seorang muslim yang belum mengenal dan mengetahui secara meyakinkan apa dan siapa sebenarnya orang yang berhak menerima kecintaan itu?

Nabi Muhammad Saw. adalah pribadi yang luar biasa dan telah menginspirasi banyak orang untuk menjalani kehidupan yang baik. Beliau adalah contoh yang sempurna dari seorang muslim yang berakhlak mulia. Oleh karena itu, mencintai Nabi Muhammad Saw. adalah sesuatu yang penting bagi setiap orang yang benar-benar percaya pada Islam. Di antara cara untuk mencintai Nabi Muhammad Saw. adalah dengan mengetahui keutamaan dan kemuliaannya, serta berusaha mengenalnya yaitu dengan cara mendalami semua perilaku dan perjalanan hidupnya.

Terkait keutamaan atau kemuliaan Nabi Muhammad Saw., Wahab bin Munabbih ra. berkata, “Aku telah membaca 71 kitab, lalu aku dapati dalam semua kitab bahwasanya semenjak adanya dunia sampai berakhirnya dunia, tidaklah Allah memberi seluruh manusia akal yang jika dibandingkan dengan akal Nabi Muhammad Saw. kecuali seperti sebutir pasir dari seluruh pasir yang ada di dunia.” (Al-Manhaj al-Sawiy: 373) keterangan senada di (Al-Insan al-Kamil: 37).

Tentang keutamaan Nabi Muhammad Saw. disebutkan juga dalam Qisshah al-Mi’raj: 12 bahwa tatkala Nabi Muhammad Saw. memasuki masjid al-Aqsha, beliau dan malaikat Jibril masing-masing melakukan shalat dua rakaat. Tidak lama kemudian, berkumpullah manusia yang banyak. Nabi Muhammad Saw. tahu bahwa mereka adalah para nabi yang di antara mereka ada yang berdiri, ada yang ruku’, dan ada yang sujud. Kemudian muadzin mengumandangkan adzan lalu didirikanlah shalat, mereka semua berdiri dalam keadaan bershaf-shaf sedang menunggu orang yang akan mengimami mereka. Lalu malaikat Jibril mengambil tangan Nabi Muhammad Saw. dan mempersilahkan beliau untuk menjadi imam, Nabi Muhammad Saw. shalat bersama mereka dua rakaat. Kemudian setiap nabi memuji Tuhannya dengan pujian yang bagus, lalu Nabi Muhammad Saw. berkata, “Masing-masing kalian memuji Tuhannya dan aku memuji Tuhanku.” Lalu Nabi Muhammad Saw. mulai berucap, “Segala puji bagi Allah yang telah mengutusku sebagai rahmat bagi seluruh alam . . . dst.” Lalu Nabi Ibrahim as. berkata, “Sebab inilah Muhammad mengungguli kalian.”

Di antara bukti keutamaan Nabi Muhammad Saw. dibanding nabi-nabi lain adalah Allah berseru dan memanggil tiap nabi masing-masing dengan namanya sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an, “Wahai Adam, tinggallah kamu dengan istrimu dalam surga.” (QS. Al-Baqarah [2]: 35). “Wahai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera” (QS. Hūd [11]: 48). “Wahai Ibrahim, tinggalkanlah (perbincangan) ini” (QS. Hūd [11]: 76). “Wahai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau dari manusia yang lain” (QS. Al-A’rāf [7]: 144). “Wahai Dawud, sesungguhnya engkau Kami jadikan khalifah (penguasa) di bumi ini” (QS. Shād [38]: 26). “Wahai Isa putera Maryam” (QS. Al-Māidah [5]: 110). “Wahai Zakaria, Kami memberi kabar gembira kepadamu” (QS. Maryam [19]: 7). “Wahai Yahya, ambillah (pelajarilah) kitab Taurat itu dengan sungguh-sungguh” (QS. Maryam [19]: 12). Dan Allah SWT tidak memanggil Nabi kita Muhammad Saw. melainkan dengan kehormatannya seperti firman-Nya, “Yā Ayyuhannabiyyu (wahai Nabi)” (QS. Al-Ahzāb [33]: 1). “Yā Ayyuharrasūlu (wahai Rasul)” (QS. Al-Māidah [5]: 41). Dan ketika nama beliau disebut, diiringi dengan sebutan risalahnya dengan gelar kehormatannya sebagai mana firman-Nya:

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُوْلٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ . . .

“Dan Muhammad hanyalah seorang rasul; sebelumnya telah berlalu beberapa rasul” (QS. Āli Imrān [3]: 144).

Juga firman-Nya, “Muhammad itu utusan Allah” (QS. Al-Fath [48]: 29). Dan dalam ayat lainnya, “Dan mereka yang percaya kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad” (QS. Muhammad [47]: 2).

Dan tatkala menyebut nama Nabi kita Muhammad Saw. bersama Nabi Ibrahim as., maka Nabi Ibrahim as. disebut namanya, sedangkan Nabi kita Muhammad Saw. dengan gelarnya, firman Allah:

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِإِبْرَاهِيْمَ لَلَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ وَهٰذَا النَّبِيُّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا . . .

“Orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang yang mengikutinya, dan Nabi ini (Muhammad), dan orang yang beriman” (QS. Āli Imrān [3]: 68).

Dengan mengetahui kemuliaan dan keutamaan Nabi Muhammad Saw di atas, semoga bisa semakin menambah kecintaan (mahabbah) kita kepada beliau Saw., serta bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita untuk menjalankan sunnah dan mengikuti ajarannya, memperbanyak shalawat kepadanya, dan mencintai orang-orang yang dicintai oleh beliau Saw.  

Sumber Bacaan:

Ahmad Al-Dardir, Abu al-Barakat. Hasyiyah Dardir Ala Qisshah al-Mi’raj, Dār Ihyā al-Kutub al-‘Arabiyah.

Al-Maliky. Sayyid Muhammad Alwy. 2005. Insān Kāmil; Sosok Keteladanan Muhammad SAW (Penerjemah: Hasan Baharun), Cetakan II, Surabaya: PT Bina Ilmu Offset.

Baharun, Ali Hasan. 2014. Nasehat-Nasehat Pilihan Al-Habib Zain Bin Ibrahim Bin Sumaith; Jalan Menuju Akhirat (Terjemah Al-Fawaid Al-Mukhtarah), Cetakan Pertama, Pasuruan: Ponpes Darullughah Wadda’wah.

Bin Sumaith, Zain bin Ibrahim. 2008. Al-Manhaj as-Sawiy, Syarh Ushūl Tharīqah as-Sādah Āl Bā ‘Alawy, Cetakan II, Yaman: Dār al-‘Ulūm wa al-Da’wah.   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejak Waktu: Memetik Hikmah di Setiap Langkah Perjalanan Hidup

“ Waktu adalah perjalanan, ambillah pelajaran dari setiap kejadian ” adalah ungkapan yang menggambarkan bagaimana waktu tidak hanya berger...