Ungkapan
آدَابُ
الْمَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ “adab seseorang itu lebih baik (lebih
berharga) daripada emasnya (kekayaannya)” dalam konteks kehidupan yang penuh dengan tantangan dan persaingan ini perlu
dipahami dan dimaknai dengan cerdas dan bijaksana, karena banyak orang yang
beranggapan bahwa kekayaan materi adalah segalanya. Emas, uang, dan harta benda
sering kali dianggap sebagai ukuran keberhasilan dan kebahagiaan. Namun, ada
satu hal yang jauh lebih berharga daripada kekayaan tersebut, yaitu adab. Adab
atau etika dalam berperilaku, berbicara, dan berinteraksi dengan orang lain
adalah kualitas yang lebih langgeng dan lebih mendalam dari sekadar harta
duniawi. Adab tidak hanya membentuk karakter seseorang, tetapi juga memberikan
dampak positif yang abadi pada kehidupan pribadi dan sosialnya.
Ketika
seseorang memiliki adab yang baik, ia akan dihormati dan dihargai oleh orang
lain, bahkan lebih dari seseorang yang memiliki banyak kekayaan. Sebuah contoh
sederhana adalah dalam pertemuan antar individu; seseorang yang berbicara
dengan santun, penuh penghormatan, dan tidak merendahkan orang lain, akan lebih
dikenang daripada orang yang hanya menunjukkan kekayaan atau status sosial.
Orang dengan adab yang baik akan meninggalkan kesan mendalam pada hati
orang-orang di sekitarnya, sementara orang yang hanya mengandalkan kekayaan
materi cenderung akan dilupakan setelah harta itu hilang.
Adab
juga menjadi cerminan dari kebijaksanaan dan kedalaman karakter seseorang.
Seseorang yang memiliki adab akan mampu mengendalikan emosi, berbicara dengan
bijak, dan bertindak dengan penuh pertimbangan. Adab meliputi sikap saling
menghormati, kejujuran, rendah hati, dan kemampuan untuk memahami perasaan
orang lain. Semua ini adalah kualitas yang tidak bisa dibeli dengan kekayaan.
Bahkan dalam masyarakat yang serba materialistis, orang yang beradab akan
selalu lebih dihormati daripada orang yang hanya mengandalkan kekayaan mereka
untuk menarik perhatian.
Selain
itu, adab juga memberikan keberkahan dalam kehidupan. Seseorang yang beradab
akan cenderung memiliki hubungan yang lebih harmonis dengan orang lain, baik
dalam konteks pribadi, sosial, maupun profesional. Mereka mampu menjaga
komunikasi yang baik, menghindari konflik, dan selalu mengutamakan kepentingan
bersama. Dalam banyak kasus, keberhasilan sejati bukan hanya dilihat dari
banyaknya uang yang dimiliki, tetapi dari seberapa baik seseorang dapat menjaga
hubungan dan reputasi mereka. Adab menjadi jembatan yang menghubungkan individu
dengan masyarakat, menciptakan suasana saling mendukung dan menguntungkan.
Penting untuk menyadari bahwa kekayaan bisa datang dan pergi. Emas yang kita miliki hari ini bisa hilang besok, namun adab yang baik akan tetap terpatri dalam ingatan orang-orang. Sebagai contoh, banyak tokoh-tokoh besar dalam sejarah yang dihormati bukan hanya karena kekayaan mereka, tetapi karena akhlak dan adab mereka yang mulia. Merekalah yang memberikan inspirasi bagi generasi setelahnya. Emas dan kekayaan materi hanya memberikan kebahagiaan sesaat, sementara adab yang baik akan memberikan kebahagiaan yang abadi, baik di dunia maupun di akhirat.
Oleh karena itu, marilah kita terus mengasah adab kita dalam setiap aspek kehidupan. Jangan biarkan kita terlena oleh godaan dunia yang sering mengukur nilai seseorang dari seberapa banyak harta yang dimilikinya. Sebaliknya, mari kita berusaha menjadi pribadi yang lebih beradab, yang mampu menghargai orang lain, menjaga kehormatan diri, dan hidup dengan prinsip-prinsip moral yang luhur. Ingatlah selalu bahwa آدَابُ الْمَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ “adab seseorang itu lebih berharga daripada emasnya”, karena adab adalah investasi terbaik yang tidak hanya membawa kebaikan untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk orang lain di sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar