Ibu adalah sosok mulia yang keberadaannya
merupakan rahmat luar biasa bagi setiap keluarga. Islam sendiri mengakui dan
mengagungkan peran ibu dalam kehidupan. Rasulullah Saw. bersabda, “Seseorang datang kepada Nabi Saw. dan bertanya, 'Wahai Rasulullah,
siapakah yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik (bakti) dariku?' Beliau
menjawab, 'Ibumu.' Ia bertanya lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau menjawab,
'Ibumu.' Ia bertanya lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Ia
bertanya lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau menjawab, 'Ayahmu.'"
(HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan betapa tingginya derajat ibu
dalam Islam, karena kasih sayang dan pengorbanan yang diberikan seorang ibu
adalah fondasi utama bagi keberlangsungan hidup dan kebahagiaan seorang anak.
Ibu
adalah sosok luar biasa yang keberadaannya menjadi fondasi utama dalam
kehidupan keluarga. Dalam peranannya sebagai pengasuh, ibu menyediakan cinta
tanpa syarat yang menjadi fondasi rasa aman bagi anak-anaknya. Sentuhan kasih
sayang seorang ibu mampu menenangkan tangisan seorang bayi, membalut luka hati
seorang remaja, dan menjadi pelita bagi seorang dewasa yang menghadapi
tantangan hidup. Dengan kasih sayang yang tak terhingga, ibu memberikan perlindungan
emosional yang membangun karakter anak sejak usia dini. Perannya sebagai
pengasuh tak tergantikan, karena ibu adalah tempat anak pertama kali belajar
mencintai dan dicintai.
Merawat
anak bukan hanya soal memastikan mereka sehat secara fisik, tetapi juga merawat
jiwa dan mental mereka. Ibu selalu hadir, bahkan di saat-saat paling sulit,
memastikan kebutuhan anak terpenuhi tanpa pamrih. Dalam proses ini, ibu
seringkali mengorbankan kenyamanannya sendiri demi kebahagiaan keluarga.
Dedikasi ini menunjukkan kekuatan dan keberanian seorang ibu, yang tak jarang
melampaui batas kemampuan manusia. Ibu adalah dokter tanpa gelar yang
menyembuhkan, koki yang menyajikan makanan penuh cinta, dan sahabat yang selalu
mendengarkan.
Sebagai
pendidik pertama, ibu memainkan peran besar dalam membentuk masa depan
anak-anaknya. Nilai-nilai kehidupan, etika, dan moral yang diajarkan oleh
seorang ibu menjadi bekal utama yang akan membimbing anak sepanjang hidupnya.
Ibu mengajarkan arti kerja keras melalui teladannya, membentuk karakter positif
melalui nasihatnya, dan memotivasi melalui dukungannya. Di sinilah kehebatan
seorang ibu terlihat: ia bukan hanya membesarkan anak secara fisik, tetapi juga
membangun fondasi intelektual, emosional, dan spiritual yang kokoh.
Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember menjadi momen penting untuk mengenang dan menghargai peran ibu dalam kehidupan kita. Dalam dunia yang penuh kesibukan ini, seringkali kita lupa untuk menghormati jasa besar seorang ibu. Padahal, kehadirannya adalah anugerah tak ternilai yang memberikan arti pada kehidupan. Hari Ibu adalah saat yang tepat untuk menyampaikan rasa syukur dan cinta kepada ibu, sebagai pengingat bahwa cinta dan pengorbanan mereka adalah landasan bagi kesuksesan kita hari ini.
Mari jadikan setiap hari sebagai Hari Ibu dengan menghormati, menghargai, dan mencintai mereka sepenuh hati. Karena peran ibu adalah tonggak yang tidak hanya mengukir masa depan keluarga, tetapi juga masa depan bangsa. Dalam setiap langkah kecil anak yang dituntun oleh ibunya, ada harapan besar untuk dunia yang lebih baik. Seorang ibu adalah pelita kehidupan yang terus menyala, menerangi setiap jalan yang dilalui anak-anaknya, bahkan hingga akhir hayat. Semoga kita senantiasa menjaga dan menghormati pelita ini, hari ini dan selamanya. Selamat Hari Ibu untuk ibu-ibu yang hebat!
Terima kasih banyak ustadz 🙏🏾
BalasHapus