Halaman

Senin, 30 Desember 2024

Gubuk atau Istana: Pilihan Antara Realita dan Angan

Dawuh (nasihat) Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho, "Lebih baik membangun gubuk tapi jadi daripada membangun istana namun hanya sebatas angan-angan," mengandung pesan mendalam tentang pentingnya memulai sesuatu yang nyata daripada sekadar bermimpi tanpa aksi. Nasihat ini mengajarkan nilai kesederhanaan, ketekunan, dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan. Dalam konteks kehidupan, banyak orang terjebak dalam impian besar yang tidak pernah diwujudkan, sehingga lupa bahwa langkah kecil yang nyata jauh lebih berarti daripada rencana besar yang hanya ada dalam pikiran.

Membangun "gubuk" melambangkan tindakan sederhana yang bisa dilakukan dengan kemampuan yang dimiliki saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa kemajuan tidak selalu dimulai dari sesuatu yang besar, tetapi dari keberanian untuk bertindak. Dalam proses tersebut, seseorang belajar untuk menghargai usaha dan pengalaman yang didapatkan. Sebaliknya, membangun "istana" yang hanya sebatas angan-angan mencerminkan kegagalan untuk mewujudkan mimpi karena terlalu sibuk berandai-andai tanpa mengambil langkah konkrit. Hidup bukan tentang kesempurnaan, tetapi tentang progres yang nyata.

Penting untuk menyadari bahwa setiap keberhasilan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Mereka yang memulai dari hal sederhana sering kali lebih tangguh karena telah melalui proses yang penuh perjuangan. Gubuk yang berhasil dibangun dengan keringat dan kerja keras jauh lebih bernilai daripada istana yang hanya menjadi khayalan. Dalam konteks spiritual, filosofi ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas apa yang kita miliki dan tetap berserah diri kepada Allah dalam setiap proses, sekecil apa pun itu.

Dawuh (nasihat) ini juga relevan dalam mengingatkan kita untuk fokus pada realitas daripada terjebak dalam idealisme yang berlebihan. Tidak salah bermimpi besar, tetapi mimpi tersebut harus disertai langkah-langkah yang realistis dan konsisten. Jika seseorang hanya mengejar kesempurnaan tanpa memulai, ia akan kehilangan peluang untuk merasakan keindahan dari usaha yang nyata. Dalam kehidupan, kebahagiaan tidak selalu datang dari hasil akhir, tetapi dari perjalanan menuju pencapaian itu sendiri.

Akhirnya, nasihat ini mengajarkan kita untuk menghargai proses, sekecil apa pun langkah yang diambil. Jangan takut memulai sesuatu yang sederhana karena dari situlah fondasi kesuksesan dibangun. Seperti membangun gubuk, yang penting adalah niat, usaha, dan ketekunan. Dengan langkah kecil yang konsisten, gubuk sederhana hari ini bisa menjadi istana yang megah di masa depan, bukan hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam bentuk pengalaman, keberkahan, dan ridha Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mimpi Tinggi, Hidup Bermakna: Menemukan Nilai dalam Tujuan yang Mulia

Ucapan H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D., “ Tinggikan mimpimu, tidak khawa...