Selasa, 03 Desember 2024

Menempatkan Al-Qur'an di Depan: Peta Jalan Kehidupan yang Membuka Semua Pintu

 

Alhamdulillah, pada hari Ahad, 1 Desember 2024 atas taufiq dan inayah dari Allah Ta’ala, saya bisa menghadiri haul “Sang Hamilul Qur’an” Almaghfurlah KH. Ahmad Syadzili Muhdlor yang ke-34 dan Tasyakuran Khotmil Qur’an di PPSQ Asy-Syadzili 1 Sumberpasir Pakis Malang. Saya hadir dalam acara tersebut sebagai wali santri dari putri saya Athiyah Haniyah yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Asy-Syadzili 4 yang diasuh oleh Ibu Nyai Hj. Mufidah Syadzili (salah satu putri KH. Ahmad Syadzili Muhdlor) dan KH. Nur Muhammad Hasyim. Dalam acara haul dan Tasyakuran Khotmil Qur’an tersebut hadir KH. Nurul Huda Jazuli dan putra beliau KH. Abdurrahman Kautsar (akrab disapa Gus Kautsar) yang didaulat untuk menyampaikan mauidhoh hasanah. Selepas acara tersebut, saya berkesempatan membeli buku “Biografi KH. Ahmad Syadzili Muhdlor; Kisah Perjalanan Hidup Sang Hamilul Qur’an” yang ditulis oleh Santri Pasir.

Ada ucapan atau dawuh yang menarik dan inspiratif dari KH. Ahmad Syadzili Muhdlor di cover buku tersebut, yaitu "Letakkan Al-Qur'an di depan jangan di belakang. Kalau Al-Qur'an diletakkan di depan, ia dapat membuka jalan”. Ucapan atau dawuh beliau ini mengandung pesan yang mendalam tentang pentingnya menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama dalam hidup. Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber petunjuk dan inspirasi dalam setiap aspek kehidupan. Ucapan ini menegaskan bahwa Al-Qur'an bukan hanya sebuah kitab suci yang harus dibaca secara rutinitas, tetapi juga harus diterapkan dalam setiap tindakan dan keputusan kita.

Dalam konteks ini, "meletakkan Al-Qur'an di depan" berarti menjadikan ajaran-ajaran dalam Al-Qur'an sebagai acuan utama dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Ketika kita menghadapi masalah, baik itu dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, atau negara, Al-Qur'an menawarkan solusi dan petunjuk yang dapat membantu kita untuk bertindak dengan bijak dan adil. Menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama memberikan kekuatan mental dan spiritual untuk menghadapi segala ujian hidup.

Selain itu, ucapan ini juga mengingatkan kita untuk tidak hanya menempatkan Al-Qur'an sebagai simbol atau hiasan yang terletak di belakang atau di tempat yang tersembunyi. Seringkali, kita hanya mengingat Al-Qur'an dalam situasi-situasi tertentu, seperti saat kesulitan atau saat hendak meminta pertolongan. Namun, jika kita menjadikannya sebagai hal yang utama dan meletakkannya di depan, kita akan lebih mudah mengingatnya dalam segala hal dan lebih terbuka untuk menerima petunjuknya dalam setiap keputusan.

Dalam kehidupan modern yang penuh dengan tantangan, seringkali kita lebih terfokus pada hal-hal duniawi seperti kekayaan, status sosial, atau pencapaian pribadi. Namun, dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai panduan utama, kita akan menyadari bahwa keberhasilan sejati bukan hanya diukur dari apa yang kita capai di dunia ini, tetapi juga dari kesadaran kita untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai Islam yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Ini adalah sebuah jalan yang tidak hanya membawa manfaat duniawi, tetapi juga ukhrawi.

Ucapan atau dawuh KH. Ahmad Syadzili Muhdlor juga mengandung ajakan untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber kekuatan dalam kehidupan sosial dan masyarakat. Ketika masyarakat meletakkan Al-Qur'an di depan, maka nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, kasih sayang, dan kejujuran akan mengalir dalam setiap interaksi sosial. Al-Qur'an memandu kita untuk saling menghormati, memperlakukan sesama dengan baik, dan menyelesaikan konflik dengan bijaksana. Dalam masyarakat yang menempatkan Al-Qur'an sebagai pedoman, tidak ada ruang untuk kebencian atau ketidakadilan.

Akhirnya, ucapan ini juga merupakan panggilan untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber inspirasi bagi generasi masa depan. Jika kita ingin anak-anak dan generasi mendatang tumbuh dengan landasan moral yang kuat, kita harus meletakkan Al-Qur'an di depan mereka. Dengan cara ini, kita tidak hanya mewariskan tradisi agama, tetapi juga memberikan mereka peta jalan yang dapat membantu mereka menavigasi kehidupan dengan bijaksana. Letakkan Al-Qur'an di depan, dan kita akan melihat bagaimana jalan menuju kehidupan yang lebih baik akan terbuka lebar di depan kita. Allahummarhamnā bil-Qur’an, lahul Fātihah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejak Waktu: Memetik Hikmah di Setiap Langkah Perjalanan Hidup

“ Waktu adalah perjalanan, ambillah pelajaran dari setiap kejadian ” adalah ungkapan yang menggambarkan bagaimana waktu tidak hanya berger...