Alhamdulillah,
pada hari Ahad, 1 Desember 2024 atas taufiq dan inayah dari Allah Ta’ala, saya
bisa menghadiri haul “Sang Hamilul Qur’an” Almaghfurlah KH. Ahmad
Syadzili Muhdlor yang ke-34 dan Tasyakuran Khotmil Qur’an di PPSQ Asy-Syadzili
1 Sumberpasir Pakis Malang. Saya hadir dalam acara tersebut sebagai wali santri
dari putri saya Athiyah Haniyah yang menimba ilmu di Pondok Pesantren Tahfidzul
Qur’an Asy-Syadzili 4 yang diasuh oleh Ibu Nyai Hj. Mufidah Syadzili (salah
satu putri KH. Ahmad Syadzili Muhdlor) dan KH. Nur Muhammad Hasyim. Dalam acara
haul dan Tasyakuran Khotmil Qur’an tersebut hadir KH. Nurul Huda Jazuli dan
putra beliau KH. Abdurrahman Kautsar (akrab disapa Gus Kautsar) yang didaulat untuk
menyampaikan mauidhoh hasanah. Selepas acara tersebut, saya
berkesempatan membeli buku “Biografi KH. Ahmad Syadzili Muhdlor; Kisah
Perjalanan Hidup Sang Hamilul Qur’an” yang ditulis oleh Santri Pasir.
Ada
ucapan atau dawuh yang menarik dan inspiratif dari KH. Ahmad Syadzili
Muhdlor di cover buku tersebut, yaitu "Letakkan Al-Qur'an di depan
jangan di belakang. Kalau Al-Qur'an diletakkan di depan, ia dapat membuka jalan”.
Ucapan atau dawuh beliau ini mengandung pesan yang mendalam tentang
pentingnya menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama dalam hidup. Sebagai umat
Muslim, kita diajarkan untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber petunjuk dan
inspirasi dalam setiap aspek kehidupan. Ucapan ini menegaskan bahwa Al-Qur'an
bukan hanya sebuah kitab suci yang harus dibaca secara rutinitas, tetapi juga
harus diterapkan dalam setiap tindakan dan keputusan kita.
Dalam
konteks ini, "meletakkan Al-Qur'an di depan" berarti menjadikan
ajaran-ajaran dalam Al-Qur'an sebagai acuan utama dalam menghadapi berbagai
tantangan hidup. Ketika kita menghadapi masalah, baik itu dalam kehidupan
pribadi, keluarga, masyarakat, atau negara, Al-Qur'an menawarkan solusi dan
petunjuk yang dapat membantu kita untuk bertindak dengan bijak dan adil.
Menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman utama memberikan kekuatan mental dan
spiritual untuk menghadapi segala ujian hidup.
Selain
itu, ucapan ini juga mengingatkan kita untuk tidak hanya menempatkan Al-Qur'an
sebagai simbol atau hiasan yang terletak di belakang atau di tempat yang
tersembunyi. Seringkali, kita hanya mengingat Al-Qur'an dalam situasi-situasi
tertentu, seperti saat kesulitan atau saat hendak meminta pertolongan. Namun,
jika kita menjadikannya sebagai hal yang utama dan meletakkannya di depan, kita
akan lebih mudah mengingatnya dalam segala hal dan lebih terbuka untuk menerima
petunjuknya dalam setiap keputusan.
Dalam
kehidupan modern yang penuh dengan tantangan, seringkali kita lebih terfokus
pada hal-hal duniawi seperti kekayaan, status sosial, atau pencapaian pribadi.
Namun, dengan menjadikan Al-Qur'an sebagai panduan utama, kita akan menyadari
bahwa keberhasilan sejati bukan hanya diukur dari apa yang kita capai di dunia
ini, tetapi juga dari kesadaran kita untuk hidup sesuai dengan nilai-nilai
Islam yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Ini adalah sebuah jalan yang tidak hanya
membawa manfaat duniawi, tetapi juga ukhrawi.
Ucapan atau dawuh KH. Ahmad Syadzili Muhdlor juga mengandung ajakan untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber kekuatan dalam kehidupan sosial dan masyarakat. Ketika masyarakat meletakkan Al-Qur'an di depan, maka nilai-nilai seperti keadilan, persatuan, kasih sayang, dan kejujuran akan mengalir dalam setiap interaksi sosial. Al-Qur'an memandu kita untuk saling menghormati, memperlakukan sesama dengan baik, dan menyelesaikan konflik dengan bijaksana. Dalam masyarakat yang menempatkan Al-Qur'an sebagai pedoman, tidak ada ruang untuk kebencian atau ketidakadilan.
Akhirnya, ucapan ini juga merupakan panggilan untuk menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber inspirasi bagi generasi masa depan. Jika kita ingin anak-anak dan generasi mendatang tumbuh dengan landasan moral yang kuat, kita harus meletakkan Al-Qur'an di depan mereka. Dengan cara ini, kita tidak hanya mewariskan tradisi agama, tetapi juga memberikan mereka peta jalan yang dapat membantu mereka menavigasi kehidupan dengan bijaksana. Letakkan Al-Qur'an di depan, dan kita akan melihat bagaimana jalan menuju kehidupan yang lebih baik akan terbuka lebar di depan kita. Allahummarhamnā bil-Qur’an, lahul Fātihah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar