Halaman

Minggu, 26 Januari 2025

Doa Seorang Guru: Harapan dan Cinta untuk Murid-Muridnya Menuju Surga

Doa Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho beberapa jam sebelum wafat, “Kabeh muridku melebu suargo” (Semua muridku masuk surga), adalah sebuah doa yang penuh dengan ketulusan dan kasih sayang seorang guru terhadap para muridnya. Sebagai seorang ulama dan guru yang telah mengabdikan hidupnya untuk mendidik umat, doa ini menggambarkan betapa besar perhatian beliau terhadap masa depan spiritual para muridnya. Doa ini bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi mencerminkan harapan besar seorang guru agar murid-muridnya memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat, yaitu dengan mendapatkan tempat yang terbaik di surga.

Ketika Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengucapkan doa ini, ada pesan yang terkandung di dalamnya bahwa seorang guru tidak hanya berfokus pada pencapaian ilmu semata, tetapi juga pada kesejahteraan spiritual murid-muridnya. Dalam pandangan beliau, keberhasilan seorang murid tidak hanya diukur dari seberapa banyak ilmu yang ia peroleh, tetapi juga dari bagaimana ia menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama dan meraih kebahagiaan hakiki di akhirat. Doa ini menunjukkan bahwa seorang guru yang sejati akan selalu menginginkan kebaikan untuk murid-muridnya, baik di dunia maupun di akhirat.

Doa beliau juga mengajarkan kita tentang pentingnya seorang guru yang penuh kasih sayang dan perhatian terhadap perkembangan spiritual muridnya. Dalam dunia pendidikan, sering kali guru hanya terfokus pada pengetahuan akademis, tetapi Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengingatkan kita bahwa tugas seorang guru jauh lebih besar. Seorang guru memiliki tanggung jawab untuk mendidik bukan hanya dari segi ilmu, tetapi juga dari segi moral dan akhlak, agar muridnya dapat menjadi pribadi yang baik, bermanfaat bagi masyarakat, dan layak untuk memperoleh kebahagiaan di akhirat.

Melalui doa ini, Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho juga menunjukkan sikap tawakal yang luar biasa kepada Allah Swt. Beliau menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah, dan hanya dengan izin-Nya lah murid-muridnya bisa meraih surga. Namun, doa ini adalah bukti bahwa sebagai seorang guru, beliau telah memberikan segalanya untuk membimbing dan mengarahkan murid-muridnya ke jalan yang benar. Meskipun beliau tahu bahwa hasil akhirnya adalah urusan Allah, beliau tetap berdoa dengan penuh harapan dan keyakinan bahwa Allah akan menerima doa beliau untuk murid-muridnya.

Selain itu, doa tersebut juga mengandung pesan tentang hubungan spiritual yang erat antara guru dan murid. Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang akan membawa murid-muridnya menuju keselamatan di dunia dan akhirat. Sebuah doa seperti ini menunjukkan betapa kuatnya ikatan batin antara beliau dan murid-muridnya, sebuah hubungan yang terjalin bukan hanya di dunia ini, tetapi juga di kehidupan setelah mati.

Akhirnya, doa beliau menjadi inspirasi bagi kita semua untuk menjadi guru yang tidak hanya memperhatikan aspek akademis, tetapi juga memperhatikan aspek spiritual murid-muridnya. Doa Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengingatkan kita bahwa seorang guru yang sejati adalah yang mampu memberikan pengajaran yang tidak hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga di akhirat. Dengan penuh kasih sayang, ketulusan, dan doa yang ikhlas, seorang guru berperan besar dalam membentuk masa depan murid-muridnya. Doa beliau, yang penuh harapan dan cinta, menjadi bukti nyata bahwa tugas seorang guru adalah membimbing muridnya menuju jalan yang benar dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Lahul Fātihah . . . !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Empat Pilar Kesuksesan: Kerja Keras, Tuntas, Ikhlas, dan Doa Orang Tua

  Ungkapan “ Kerja keras, kerja tuntas, kerja ikhlas, dan doa orang tua ” merupakan pa...