Nasihat
Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho untuk membaca doa "اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا" (Allāhummaghfirlī dzunūbī
wa-liwālidayya warhamhumā kamā rabbayānī shagīran) “Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku
dan dosa kedua orang tuaku, serta rahmatilah mereka sebagaimana mereka telah
mendidikku ketika kecil” dengan penuh kesadaran dan keikhlasan adalah
sebuah ajakan yang sangat mendalam. Doa ini, yang menyertakan permohonan
ampunan untuk diri sendiri dan orang tua, bukan hanya merupakan bentuk ibadah,
tetapi juga sebagai bentuk pengingat untuk kita senantiasa mendoakan orang tua.
Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengingatkan bahwa kita
sebaiknya tidak hanya membaca doa ini satu kali saja, tetapi menjadikannya
sebagai wirid yang rutin, misalnya dibaca 33 kali atau lebih setiap hari, untuk
mendapatkan manfaat yang lebih besar.
Ketika
kita membaca doa ini, Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho mengajak
kita untuk benar-benar merenung dan membayangkan wajah orang tua kita. Hal ini
tidak sekadar membacanya dengan lisan, tetapi juga dengan hati yang penuh rasa
sayang dan penyesalan. Bayangkan segala jasa yang telah orang tua berikan sejak
kita kecil, serta pengorbanan mereka yang tak terhitung jumlahnya. Ini adalah
cara untuk menyadari betapa besar cinta dan kasih sayang orang tua terhadap
kita, serta untuk mengingat betapa banyaknya dosa kita terhadap mereka yang
mungkin tidak kita sadari.
Dengan
membayangkan wajah orang tua dan merenungkan jasa-jasa mereka, kita akan
semakin mendalami makna doa ini. Kekuatan doa ini akan semakin terasa ketika
kita benar-benar merasakan kedalaman perasaan tersebut. Rasa sayang kepada
orang tua akan semakin bertambah, dan perasaan ini akan mendorong kita untuk terus
berusaha menjadi anak yang lebih baik. Selain itu, membaca doa ini dengan penuh
kesadaran akan membawa kita pada rasa penyesalan atas kesalahan yang mungkin
pernah kita lakukan terhadap mereka, yang membuat kita ingin memperbaiki diri
dan memperbanyak amal baik.
Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho juga menekankan
pentingnya membaca doa ini pada waktu-waktu yang sangat istimewa, seperti saat
sujud terakhir dalam salat tahajjud. Waktu tahajjud adalah waktu yang sangat
dianjurkan untuk berdoa, karena pada saat itu Allah Swt. turun ke langit dunia
dan mendekat kepada hamba-Nya yang memohon ampunan dan rahmat. Doa yang dibaca
dalam keadaan penuh kekhusyukan, terutama saat sujud terakhir, akan lebih
diterima oleh Allah, dan kita bisa merasakan kedekatan-Nya yang luar biasa.
Dengan menjadikan doa ini sebagai wirid, kita tidak hanya mendapatkan pahala, tetapi juga mendapatkan manfaat spiritual yang besar. Pahala dari doa ini mengalir tidak hanya untuk kita sebagai pembaca, tetapi juga untuk orang tua kita. Doa ini menjadi sarana untuk menghormati dan mendoakan orang tua, yang menjadi amal jariyah bagi kita di dunia dan akhirat. Selain itu, kita juga mendapatkan ketenangan hati dan kesadaran yang lebih tinggi tentang pentingnya menghargai setiap jasa orang tua dan terus memperbaiki hubungan dengan mereka.
Nasihat Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho ini mengingatkan kita bahwa doa untuk orang tua adalah bentuk bakti yang tidak ada habisnya. Mendoakan orang tua adalah amalan yang sangat mulia, bahkan setelah mereka meninggal dunia. Selain mendapatkan pahala, kita juga akan merasakan manfaat yang luar biasa dalam kehidupan kita. Dengan rutin membaca doa ini, kita akan semakin dekat dengan Allah, semakin paham arti pengorbanan orang tua, dan semakin terdorong untuk menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan bakti kepada mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar