Rabu, 01 Januari 2025

Guru dan Orang Tua: Sinergi Cinta yang Mengantarkan ke Dunia dan Akhirat

Dawuh (nasihat) Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho tentang peran orang tua dan guru merupakan nasihat yang mendalam, menyentuh nilai-nilai spiritual dan pendidikan dalam Islam. Beliau menegaskan bahwa meskipun orang tua memiliki peran besar sebagai pembimbing pertama dalam kehidupan, guru memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena mereka menjadi jalan bagi kita untuk memahami agama, moral, dan persiapan menuju kehidupan akhirat. Nasihat ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan duniawi dan akhirat tidak bisa dipisahkan, dan guru adalah pemandu utama untuk menuju tujuan yang lebih tinggi tersebut.

Orang tua memberikan kehidupan fisik kepada anak-anak mereka. Mereka merawat, membesarkan, dan mencurahkan kasih sayang tanpa batas. Namun, tanggung jawab orang tua sering kali bersifat mendasar, yaitu memastikan anak-anak mereka tumbuh sehat, beradab, dan siap menghadapi tantangan dunia. Dalam proses ini, orang tua sering kali membutuhkan bantuan guru untuk memberikan ilmu, baik yang bersifat duniawi maupun ukhrawi, yang menjadi bekal bagi anak-anak menuju kehidupan yang lebih bermakna.

Guru adalah perantara ilmu yang mengarahkan manusia menuju kebijaksanaan dan pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan dan kehidupan. Guru menanamkan akhlak mulia, mengajarkan Al-Qur'an, hadis, bahasa Arab, dan ilmu-ilmu lainnya yang menjadi bekal bagi murid dalam menjalani kehidupan dunia dan menyiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Melalui ilmu yang mereka berikan, guru menuntun murid untuk mengenal Allah, memahami tugas sebagai hamba-Nya, dan menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama. Ini menunjukkan bahwa guru berperan sebagai penerang jalan menuju ridha Allah.

Dawuh (nasihat) Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho juga mengingatkan kita untuk menghormati guru sebagaimana kita menghormati orang tua. Dalam Islam, menghormati guru merupakan bagian dari adab yang diajarkan sejak dini. Sebagaimana orang tua berperan dalam kehidupan biologis, guru menjadi “orang tua kedua” yang membimbing kita pada aspek spiritual dan intelektual. Karena itu, menghormati dan mendoakan kebaikan guru adalah bagian dari amal yang sangat dianjurkan.

Namun, peran orang tua dan guru sebenarnya saling melengkapi. Orang tua adalah guru pertama di rumah, dan guru di sekolah adalah orang tua kedua bagi anak-anak. Sinergi antara keduanya sangat penting untuk memastikan anak-anak tidak hanya sukses dalam pendidikan formal tetapi juga tumbuh menjadi individu yang berkarakter dan berakhlak mulia. Kolaborasi ini menjadi kunci bagi pembentukan generasi yang tangguh, cerdas, dan bertakwa.

Dawuh (nasihat) Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho menginspirasi kita untuk selalu mengingat jasa guru dan orang tua dengan penuh rasa syukur. Menghormati mereka bukan hanya kewajiban moral tetapi juga bagian dari iman. Dalam perspektif ini, manusia diajak untuk tidak hanya memandang kehidupan dari sisi duniawi tetapi juga mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Dengan menghormati guru dan orang tua, kita menanamkan benih kebaikan yang akan terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi kehidupan di dunia dan akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Percaya Diri dan Sadar Diri: Keseimbangan Menuju Kesuksesan Bermakna

Ungkapan " Percaya diri penting, tapi sadar diri lebih penting " mengandung ...