Dawuh (nasihat) Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi
Murtadho tentang peran orang tua dan guru merupakan nasihat yang mendalam,
menyentuh nilai-nilai spiritual dan pendidikan dalam Islam. Beliau menegaskan
bahwa meskipun orang tua memiliki peran besar sebagai pembimbing pertama dalam
kehidupan, guru memiliki tanggung jawab yang lebih besar karena mereka menjadi
jalan bagi kita untuk memahami agama, moral, dan persiapan menuju kehidupan
akhirat. Nasihat ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan duniawi dan akhirat
tidak bisa dipisahkan, dan guru adalah pemandu utama untuk menuju tujuan yang
lebih tinggi tersebut.
Orang tua
memberikan kehidupan fisik kepada anak-anak mereka. Mereka merawat,
membesarkan, dan mencurahkan kasih sayang tanpa batas. Namun, tanggung jawab
orang tua sering kali bersifat mendasar, yaitu memastikan anak-anak mereka
tumbuh sehat, beradab, dan siap menghadapi tantangan dunia. Dalam proses ini,
orang tua sering kali membutuhkan bantuan guru untuk memberikan ilmu, baik yang
bersifat duniawi maupun ukhrawi, yang menjadi bekal bagi anak-anak menuju
kehidupan yang lebih bermakna.
Guru adalah
perantara ilmu yang mengarahkan manusia menuju kebijaksanaan dan pemahaman yang
lebih dalam tentang Tuhan dan kehidupan. Guru menanamkan akhlak mulia,
mengajarkan Al-Qur'an, hadis, bahasa Arab, dan ilmu-ilmu lainnya yang menjadi bekal bagi
murid dalam menjalani kehidupan dunia dan menyiapkan diri untuk kehidupan
akhirat. Melalui ilmu yang mereka berikan, guru menuntun murid untuk mengenal
Allah, memahami tugas sebagai hamba-Nya, dan menjalani hidup sesuai dengan
ajaran agama. Ini menunjukkan bahwa guru berperan sebagai penerang jalan menuju
ridha Allah.
Dawuh (nasihat) Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi
Murtadho juga mengingatkan kita untuk menghormati guru sebagaimana kita
menghormati orang tua. Dalam Islam, menghormati guru merupakan bagian dari adab
yang diajarkan sejak dini. Sebagaimana orang tua berperan dalam kehidupan
biologis, guru menjadi “orang tua kedua” yang membimbing kita pada aspek
spiritual dan intelektual. Karena itu, menghormati dan mendoakan kebaikan guru
adalah bagian dari amal yang sangat dianjurkan.
Namun, peran
orang tua dan guru sebenarnya saling melengkapi. Orang tua adalah guru pertama
di rumah, dan guru di sekolah adalah orang tua kedua bagi anak-anak. Sinergi
antara keduanya sangat penting untuk memastikan anak-anak tidak hanya sukses
dalam pendidikan formal tetapi juga tumbuh menjadi individu yang berkarakter
dan berakhlak mulia. Kolaborasi ini menjadi kunci bagi pembentukan generasi
yang tangguh, cerdas, dan bertakwa.
Dawuh (nasihat) Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi
Murtadho menginspirasi kita untuk selalu mengingat jasa guru dan orang tua
dengan penuh rasa syukur. Menghormati mereka bukan hanya kewajiban moral tetapi
juga bagian dari iman. Dalam perspektif ini, manusia diajak untuk tidak hanya
memandang kehidupan dari sisi duniawi tetapi juga mempersiapkan diri untuk
kehidupan akhirat. Dengan menghormati guru dan orang tua, kita menanamkan benih
kebaikan yang akan terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi kehidupan di dunia
dan akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar