Almaghfurlah KH.
M. Basori Alwi Murtadho, seorang ulama yang dikenal dengan kelembutan tutur
kata dan kedalaman ilmu, memberikan nasihat yang sangat berharga mengenai adab
saat mendengar adzan, khususnya pada lafadz حَيَّ عَلَى الْفَلَاحِ. Beliau mengajarkan untuk menjawabnya
dengan kalimat zikir لَا حَوْلَ
وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ, yang bermakna pengakuan penuh bahwa
segala daya dan kekuatan hanya milik Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
Dengan menambahkan doa اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُفْلِحِيْنَ (Allāhummaj-‘alnā
minal muflihīna) “Ya Allah, jadikanlah kami termasuk
orang-orang yang beruntung”, nasihat ini bukan hanya menjadi
pengingat untuk tunduk pada Allah, tetapi juga menjadi cara memohon
keberuntungan sejati di dunia dan akhirat.
Nasihat ini mengandung makna spiritual yang
mendalam. Kalimat لَا حَوْلَ
وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ mengajarkan kepada kita bahwa kesuksesan
sejati bukan semata-mata hasil dari usaha manusia, tetapi juga bergantung pada
pertolongan Allah. Lafadz حَيَّ عَلَى
الْفَلَاحِ dalam adzan sendiri merupakan panggilan
menuju kemenangan dan keberuntungan. Dengan menjawabnya seperti yang diajarkan Almaghfurlah
KH. M. Basori Alwi Murtadho, kita menyelaraskan diri dengan kehendak Ilahi dan
menanamkan keyakinan bahwa keberuntungan hakiki adalah saat kita mampu menaati
perintah Allah, termasuk melaksanakan shalat.
Menambahkan doa اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْمُفْلِحِيْنَ adalah bentuk permohonan yang penuh harap kepada Allah agar menjadikan kita
termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung. Dalam Al-Qur'an,
keberuntungan seringkali dikaitkan dengan keimanan, amal saleh, dan kesabaran
dalam menempuh jalan yang diridhai-Nya. Dengan doa ini, kita tidak hanya berharap
keberuntungan material, tetapi juga kesuksesan spiritual yang membawa
kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat.
Lebih dari itu, nasihat ini mengajarkan
pentingnya kesadaran diri dalam beribadah. Adzan bukan sekadar panggilan untuk
shalat, tetapi juga seruan untuk mengingat Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Jawaban yang dianjurkan ini memperlihatkan sikap tawakal, yaitu bersandar
sepenuhnya kepada Allah, seraya tetap berusaha dengan sungguh-sungguh. Tawakal
inilah yang menjadi fondasi utama bagi seorang Mukmin untuk meraih keberuntungan
dalam pandangan Allah.
Selain menjadi amal ibadah, nasihat ini juga melatih hati untuk selalu merasa dekat dengan Allah. Dengan rutin menjawab adzan dan mendoakan keberuntungan, kita membangun kebiasaan baik yang memperkokoh hubungan dengan Sang Pencipta. Hal ini membantu kita untuk senantiasa ingat bahwa setiap langkah kita menuju kesuksesan harus didasari niat yang tulus untuk mendapatkan ridha-Nya.
Inspirasi dari nasihat ini terletak pada kesederhanaannya, tetapi memiliki dampak besar jika diamalkan. Dengan menghayati makna kalimat-kalimat yang diucapkan, kita diajak untuk hidup lebih bermakna, selalu optimis, dan memandang keberuntungan bukan hanya sebagai pencapaian duniawi, tetapi juga sebagai tiket menuju surga. Semoga kita termasuk di antara mereka yang beruntung karena senantiasa menjalankan ajaran Islam dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Āmīn Yā Rabbal ‘Alamīn!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar