Selasa, 21 Januari 2025

Kekayaan Sejati: Keberkahan dalam Zakat dan Sedekah

 

Nasihat Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho, “Zakat dan sedekahlah. Karena orang yang sedekah tidak akan miskin, malah semakin kaya,” mengandung pesan yang sangat dalam tentang pentingnya berbagi dalam Islam. Zakat dan sedekah bukan hanya sekadar kewajiban atau amalan sosial, melainkan juga bentuk keberkahan yang akan mendatangkan kekayaan sejati. Dalam kehidupan ini, banyak orang yang khawatir jika mereka mengeluarkan sebagian hartanya, maka mereka akan menjadi kekurangan. Namun, nasihat ini mengingatkan kita bahwa dengan berbagi, Allah akan membuka pintu rezeki yang lebih luas.

Zakat dan sedekah merupakan bagian dari ajaran Islam yang menekankan pentingnya kesejahteraan sosial. Memberikan zakat atau sedekah kepada yang membutuhkan tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga bagi pemberi. Dalam Al-Qur’an, Allah berjanji bahwa orang yang bersedekah akan digantikan dengan yang lebih baik, bahkan dalam jumlah yang lebih banyak dari apa yang telah mereka berikan. Hal ini mengajarkan kita bahwa kekayaan sejati bukan hanya dilihat dari materi, tetapi juga dari keberkahan dan kebaikan yang terus bertumbuh.

Sebagai umat Muslim, kita diajarkan untuk tidak terjebak dalam rasa takut akan kehilangan ketika memberi. Sebaliknya, kita diajak untuk percaya bahwa segala yang kita miliki adalah milik Allah. Jika kita berbagi, Allah akan menggantikan harta yang kita berikan dengan yang lebih baik. Bahkan, kadang-kadang kekayaan yang kita dapatkan bukan hanya berupa materi, tetapi juga dalam bentuk ketenangan hati, kebahagiaan, dan kemudahan dalam hidup. Ini adalah bentuk kekayaan yang jauh lebih bernilai.

Lebih jauh lagi, zakat dan sedekah adalah sarana untuk membersihkan harta kita dari sifat tamak dan egois. Ketika kita berbagi dengan orang lain, kita mengingatkan diri kita bahwa kehidupan ini sementara dan bahwa harta yang kita miliki hanyalah titipan. Tindakan berbagi juga mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap kesulitan orang lain, mempererat tali persaudaraan, dan menciptakan solidaritas di masyarakat. Dengan cara ini, sedekah menjadi sarana untuk memperbaiki hubungan sosial dan menciptakan rasa kebersamaan yang lebih kuat.

Nasihat Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho juga menunjukkan bahwa kekayaan yang dimaksud bukan hanya dalam bentuk materi. Sedekah juga mencakup segala bentuk kebaikan, termasuk waktu, tenaga, dan ilmu. Memberikan manfaat bagi orang lain, baik dalam bentuk nasihat, dukungan, atau kerja sama, adalah bentuk sedekah yang akan mendatangkan keberkahan bagi kehidupan kita. Kebaikan yang kita berikan kepada sesama akan kembali dalam bentuk yang lebih indah, kadang-kadang dalam bentuk kebahagiaan atau ketenangan batin yang tak ternilai.

Nasihat ini mengingatkan kita untuk tidak ragu dalam berbuat kebaikan dan berbagi dengan sesama. Kita sering merasa bahwa kita tidak punya cukup untuk diberikan, tetapi sejatinya, bahkan sedikit yang kita beri akan membawa manfaat yang besar. Dengan bersedekah, kita membuka pintu rezeki, mendapatkan keberkahan hidup, dan meningkatkan kualitas iman kita. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an, “Perumpamaan orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, dan setiap tangkai menghasilkan seratus biji.” Ini menunjukkan betapa besar pahala yang akan kita terima dari setiap kebaikan yang kita lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menata Masjid, Merawat Negeri: Falsafah Kebersihan yang Menggerakkan

Slogan " Bersih Masjidku, Bersih Negeriku " adalah seruan moral dan spiritua...