Rabu, 01 Januari 2025

Menguatkan Pembelajaran Bahasa Arab di Pesantren dan Lembaga Formal

Pada hari Ahad, 29 Desember 2024, bertempat di pondok pesantren Darul Mannan Arosbaya Bangkalan Madura diselenggarakan workshop “Metode Pembelajaran Bahasa Arab Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah” karya pendiri Pesantren Ilmu Al Quran (PIQ) Singosari Malang, Almaghfurlah KH. M. Basori Alwi Murtadho. Agenda workshop yang langsung dibuka oleh pengasuh pondok pesantren Darul Mannan KH. Fahrurrozi Zubeir ini, tidak hanya menjadi ruang transfer ilmu, tetapi juga perwujudan nyata semangat pelestarian dan pengembangan tradisi keilmuan Islam yang berakar pada penguasaan bahasa Arab. Sebagai kitab yang dirancang khusus untuk mempermudah pembelajaran bahasa Arab secara bertahap, “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah” menawarkan metode pembelajaran yang efektif dan relevan, khususnya bagi kalangan pesantren maupun lembaga formal.

Kitab karya KH. M. Basori Alwi Murtadho ini dikenal luas karena pendekatan sistematisnya yang memadukan teori tata bahasa (nahwu dan shorof) dengan praktik keterampilan berbahasa. Dalam workshop ini, para peserta yang terdiri dari ustadz, guru, dan santri senior dilatih untuk memahami cara optimal menggunakan kitab ini sebagai panduan pembelajaran. Para narasumber yang terdiri dari KH. A. Faiz Basori, S.E, AK., MM. (putra dari penulis kitab Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah), M. Abdullah Charis, M.Pd. dan Shohibul Marbait, M.Psi. menekankan pentingnya menyelaraskan metode pembelajaran kitab ini dengan kebutuhan pembelajaran modern tanpa meninggalkan akar tradisionalnya (ruh dari pembelajaran kitab tersebut).

Salah satu poin utama dalam workshop ini adalah pengenalan “tahapan pembelajaran berjenjang” sebagaimana diterapkan dalam “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah”. Tahapan ini dirancang untuk membangun kemampuan peserta didik (santri) secara bertahap, mulai dari pemahaman dasar hingga keterampilan bahasa tingkat lanjut. Para peserta juga dilatih untuk mengembangkan teknik pembelajaran berbasis praktik, seperti simulasi percakapan, penulisan kalimat, dan diskusi kebahasaaraban lainnya. Dengan pendekatan ini, peserta didik (santri) diharapkan mampu menggunakan bahasa Arab secara aktif, baik dalam kegiatan akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Workshop ini juga menggarisbawahi peran kitab ini dalam mendukung dakwah dan penguasaan ilmu agama. Dengan pembelajaran bahasa Arab yang komprehensif, peserta didik (santri) memiliki akses langsung untuk memahami teks-teks klasik Islam, seperti Al-Qur’an, hadis, dan kitab-kitab ulama terdahulu (kutub al-turāts). Para narasumber mengingatkan para peserta bahwa “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah” tidak hanya sekadar buku teks, tetapi juga alat untuk memperkuat hubungan spiritual dengan ajaran Islam melalui bahasa wahyu.

Para peserta workshop diajak untuk memahami bahwa metode pembelajaran yang efektif memerlukan kreativitas dan fleksibilitas. Oleh karena itu, sesi khusus diberikan untuk membahas inovasi dalam pengembangan bahasa Arab dengan kitab “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah”, seperti penggunaan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Kamus Shorof Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah yang menghimpun seluruh tashrif kata kerja dan kata benda mulai dari jilid 1-4. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif di dalam kelas, sehingga para peserta didik (santri) lebih termotivasi untuk belajar dan mendalami bahasa Arab.

Pada akhirnya, workshop yang bertempat di pondok pesantren Darul Mannan Arosbaya Bangkalan Madura ini meneguhkan komitmen lembaga-lembaga yang menggunakan kitab “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah” untuk menjadi pusat unggulan pembelajaran bahasa Arab yang berorientasi memudahkan, menyenangkan, dan membisakan. Dengan mengimplementasikan metode pembelajaran dari kitab “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah”, pondok pesantren dan juga para peserta workshop tidak hanya menjaga tradisi keilmuan, tetapi juga mempersiapkan generasi ulama dan cendekiawan yang mampu berkontribusi di kancah nasional dan internasional. Workshop ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pesantren dan lembaga pendidikan lainnya untuk melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menjawab tantangan zaman dengan bahasa Arab sebagai alat utama dalam dakwah dan keilmuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Percaya Diri dan Sadar Diri: Keseimbangan Menuju Kesuksesan Bermakna

Ungkapan " Percaya diri penting, tapi sadar diri lebih penting " mengandung ...