Pada hari Ahad, 29 Desember 2024, bertempat
di pondok pesantren Darul Mannan Arosbaya Bangkalan Madura diselenggarakan
workshop “Metode Pembelajaran Bahasa Arab Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah”
karya pendiri Pesantren Ilmu Al Quran (PIQ) Singosari Malang, Almaghfurlah
KH. M. Basori Alwi Murtadho. Agenda workshop yang langsung dibuka oleh pengasuh
pondok pesantren Darul Mannan KH. Fahrurrozi Zubeir ini, tidak hanya menjadi
ruang transfer ilmu, tetapi juga perwujudan nyata semangat pelestarian dan
pengembangan tradisi keilmuan Islam yang berakar pada penguasaan bahasa Arab.
Sebagai kitab yang dirancang khusus untuk mempermudah pembelajaran bahasa Arab
secara bertahap, “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah” menawarkan metode pembelajaran
yang efektif dan relevan, khususnya bagi kalangan pesantren maupun lembaga
formal.
Kitab karya KH. M. Basori Alwi Murtadho ini
dikenal luas karena pendekatan sistematisnya yang memadukan teori tata bahasa
(nahwu dan shorof) dengan praktik keterampilan berbahasa. Dalam workshop ini,
para peserta yang terdiri dari ustadz, guru, dan santri senior dilatih untuk
memahami cara optimal menggunakan kitab ini sebagai panduan pembelajaran. Para
narasumber yang terdiri dari KH. A. Faiz Basori, S.E, AK., MM. (putra dari
penulis kitab Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah), M. Abdullah Charis, M.Pd. dan
Shohibul Marbait, M.Psi. menekankan pentingnya menyelaraskan metode pembelajaran
kitab ini dengan kebutuhan pembelajaran modern tanpa meninggalkan akar
tradisionalnya (ruh dari pembelajaran kitab tersebut).
Salah satu poin utama dalam workshop ini
adalah pengenalan “tahapan pembelajaran berjenjang” sebagaimana diterapkan
dalam “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah”. Tahapan ini dirancang untuk membangun
kemampuan peserta didik (santri) secara bertahap, mulai dari pemahaman dasar
hingga keterampilan bahasa tingkat lanjut. Para peserta juga dilatih untuk
mengembangkan teknik pembelajaran berbasis praktik, seperti simulasi
percakapan, penulisan kalimat, dan diskusi kebahasaaraban lainnya. Dengan
pendekatan ini, peserta didik (santri) diharapkan mampu menggunakan bahasa Arab
secara aktif, baik dalam kegiatan akademik maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Workshop ini juga menggarisbawahi peran kitab
ini dalam mendukung dakwah dan penguasaan ilmu agama. Dengan pembelajaran
bahasa Arab yang komprehensif, peserta didik (santri) memiliki akses langsung
untuk memahami teks-teks klasik Islam, seperti Al-Qur’an, hadis, dan
kitab-kitab ulama terdahulu (kutub al-turāts). Para narasumber
mengingatkan para peserta bahwa “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah” tidak hanya
sekadar buku teks, tetapi juga alat untuk memperkuat hubungan spiritual dengan
ajaran Islam melalui bahasa wahyu.
Para peserta workshop diajak untuk memahami bahwa metode pembelajaran yang efektif memerlukan kreativitas dan fleksibilitas. Oleh karena itu, sesi khusus diberikan untuk membahas inovasi dalam pengembangan bahasa Arab dengan kitab “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah”, seperti penggunaan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Kamus Shorof Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah yang menghimpun seluruh tashrif kata kerja dan kata benda mulai dari jilid 1-4. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif di dalam kelas, sehingga para peserta didik (santri) lebih termotivasi untuk belajar dan mendalami bahasa Arab.
Pada akhirnya, workshop yang bertempat di pondok pesantren Darul Mannan Arosbaya Bangkalan Madura ini meneguhkan komitmen lembaga-lembaga yang menggunakan kitab “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah” untuk menjadi pusat unggulan pembelajaran bahasa Arab yang berorientasi memudahkan, menyenangkan, dan membisakan. Dengan mengimplementasikan metode pembelajaran dari kitab “Madārij al-Durūs al-‘Arabiyah”, pondok pesantren dan juga para peserta workshop tidak hanya menjaga tradisi keilmuan, tetapi juga mempersiapkan generasi ulama dan cendekiawan yang mampu berkontribusi di kancah nasional dan internasional. Workshop ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pesantren dan lembaga pendidikan lainnya untuk melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menjawab tantangan zaman dengan bahasa Arab sebagai alat utama dalam dakwah dan keilmuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar