Nasihat
Abah Guru Sekumpul (KH. Muhammad Zaini Abdul Ghani), ulama kharismatik dari
Martapura Banjarmasin Kalimantan Selatan, tentang pentingnya memperbanyak
shalawat di akhir zaman adalah pesan yang penuh hikmah dan relevan untuk setiap
umat Islam. Di tengah kehidupan yang penuh dengan fitnah, godaan, dan tantangan
spiritual, beliau menegaskan bahwa shalawat kepada Nabi Muhammad Saw. adalah
jalan yang paling selamat menuju keridhaan Allah Swt. Shalawat bukan hanya
bentuk kecintaan kepada Rasulullah, tetapi juga perisai rohani yang melindungi
hati dari penyakit-penyakit batin seperti kesombongan, iri hati, dan putus asa.
Dalam
perspektif spiritual, shalawat adalah penghubung antara hamba dan Rasulullah.
Dengan memperbanyak shalawat, kita tidak hanya memperkuat ikatan cinta kepada
Nabi, tetapi juga mendapatkan syafaatnya di hari kiamat kelak. Sebagaimana yang
disabdakan oleh Rasulullah Saw., “Orang yang paling dekat denganku pada hari
kiamat adalah yang paling banyak bershalawat kepadaku.” Ini menjadi
pengingat bahwa dalam perjalanan hidup yang penuh ujian, kita membutuhkan kasih
sayang dan perlindungan dari Allah melalui perantara Rasul-Nya.
Shalawat
juga memiliki manfaat yang besar dalam membersihkan hati dan pikiran dari
gangguan duniawi. Dalam suasana akhir zaman yang penuh dengan hiruk-pikuk
modernitas dan hedonisme, shalawat membantu menenangkan jiwa dan mengarahkan
hati kita kembali kepada Allah. Setiap kali kita bershalawat, kita sedang
menghidupkan kembali semangat spiritual yang sering kali tertutupi oleh
kesibukan dunia. Hati yang terbiasa bershalawat akan lebih mudah merasakan
kehadiran Allah dan menerima petunjuk-Nya.
Lebih
dari itu, shalawat adalah amalan yang sederhana tetapi memiliki dampak luar
biasa dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tradisi tasawuf, shalawat dipandang
sebagai cahaya yang menerangi perjalanan hidup seorang mukmin. Ia membawa
keberkahan dalam usaha, kemudahan dalam kesulitan, dan ketenangan di tengah
kegelisahan. Dengan memperbanyak shalawat, seorang hamba tidak hanya
mendekatkan dirinya kepada Allah, tetapi juga menjadi pribadi yang lebih baik
dalam berinteraksi dengan sesama.
Nasihat Abah Guru Sekumpul mengingatkan kita bahwa akhir zaman adalah masa yang penuh cobaan, di mana hanya orang-orang yang berpegang teguh kepada Allah yang akan selamat. Dalam kondisi ini, shalawat menjadi sarana untuk menguatkan hubungan kita dengan Allah dan Rasul-Nya. Ia mengajarkan kita untuk tidak terlalu sibuk dengan urusan duniawi hingga melupakan tujuan akhir kehidupan, yaitu menggapai ridha Allah dan surga-Nya.
Pada akhirnya, nasihat ini menginspirasi kita untuk menjadikan shalawat sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Tidak ada kata terlambat untuk memulai kebiasaan baik ini. Dengan melibatkan shalawat dalam setiap langkah hidup kita, insyaAllah kita akan diberi keberkahan, ketenangan, dan kemudahan dalam menghadapi segala tantangan, sehingga kita dapat berjalan menuju Allah dengan hati yang penuh cinta dan pengharapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar