Hadis إِنَّ اللهَ
تَعَالَى يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ (innallāha
ta’āla yuhibbu idzā ‘amila ahadukum ‘amalan an yutqinahu) “sesungguhnya Allah menyukai bila salah
satu dari kalian beraktifitas (bekerja) dan melakukannya dengan cara yang
profesional” ini menyiratkan pesan mendalam tentang
pentingnya profesionalisme dalam bekerja. Islam mendorong umatnya untuk bekerja
dengan kesungguhan, tanggung jawab, dan keahlian. Profesionalisme tidak hanya
berarti memiliki kemampuan teknis yang baik, tetapi juga melibatkan integritas,
akhlak, dan niat yang tulus dalam setiap pekerjaan. Ketika seseorang bekerja
secara profesional, ia tidak hanya memenuhi tugas duniawinya, tetapi juga
menjalankan amanah yang diperintahkan Allah. Dalam Islam, pekerjaan adalah
ibadah, dan bekerja dengan profesionalisme adalah bagian dari cara kita
mendekatkan diri kepada-Nya.
Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi ini
menegaskan bahwa Allah mencintai orang-orang yang menjalankan pekerjaannya
dengan tekun dan menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Hal ini mencerminkan
prinsip itqan (kualitas terbaik) dalam Islam. Rasulullah Saw. adalah
teladan terbaik dalam hal ini, yang selalu menjalankan tugasnya, baik sebagai
nabi, pemimpin, maupun manusia biasa, dengan penuh dedikasi dan keunggulan.
Allah menyukai ketika seorang hamba memberikan yang terbaik dalam apa yang
dilakukannya, karena pekerjaan yang dilakukan dengan baik membawa manfaat bukan
hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Islam memandang bekerja sebagai salah satu
bentuk ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar. Ketika seseorang bekerja
untuk menafkahi keluarganya, membantu sesama, atau memberikan kontribusi
positif kepada masyarakat, maka usahanya dihitung sebagai amal saleh.
Profesionalisme dalam bekerja mencerminkan rasa syukur atas nikmat Allah berupa
kesehatan, akal, dan kesempatan. Dengan menjaga kualitas kerja, kita
menunjukkan bahwa kita menghargai nikmat tersebut dan memanfaatkannya dengan
cara yang diridhai Allah.
Bekerja dengan profesionalisme juga berarti menjalankan tanggung jawab sosial. Ketika seseorang bekerja secara sungguh-sungguh dan menghasilkan karya yang berkualitas, ia memberikan manfaat kepada orang lain. Misalnya, seorang dokter yang bekerja dengan profesionalisme membantu menyelamatkan nyawa, atau seorang guru yang berdedikasi membantu mencerdaskan generasi. Dengan cara ini, pekerjaan yang dilakukan menjadi bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan masyarakat. Allah mencintai hamba-Nya yang menjadi sumber manfaat bagi orang lain, sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain."
Ketika kita bekerja dengan profesionalisme, kita bukan hanya memenuhi tanggung jawab duniawi, tetapi juga menginvestasikan kebaikan untuk akhirat. Pekerjaan yang dilakukan dengan ikhlas dan profesional akan mendatangkan keberkahan, baik dalam bentuk rezeki yang halal, hubungan yang harmonis, maupun kepuasan batin. Dalam jangka panjang, profesionalisme juga menciptakan reputasi yang baik, yang pada gilirannya membuka lebih banyak peluang untuk kebaikan. Dengan demikian, bekerja secara profesional adalah wujud nyata dari pengabdian kepada Allah dan perwujudan syukur atas segala nikmat-Nya, yang berbuah manis baik di dunia maupun di akhirat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar