Ramadan adalah bulan penuh berkah
yang mengajarkan kita untuk memperindah diri dengan kesabaran, ketakwaan, dan
ketulusan hati. Dalam menjalani ibadah puasa, seseorang diuji dalam berbagai
aspek, baik dalam menahan lapar dan dahaga, mengendalikan emosi, maupun
meningkatkan amal kebajikan. Kesabaran menjadi kunci utama dalam menyempurnakan
ibadah di bulan ini, sebagaimana Allah Swt. berfirman, قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا
فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ
اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ “Katakanlah (Nabi Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang
beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu.’ Orang-orang yang berbuat baik di dunia
ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya
orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan.”
(QS. Az-Zumar: 10). Dengan kesabaran, seorang hamba tidak hanya mampu
menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasanya, tetapi juga menjadikan
Ramadan sebagai ladang pembelajaran untuk lebih sabar dalam menghadapi ujian
hidup.
Selain kesabaran, Ramadan juga
menuntun kita untuk meningkatkan ketakwaan. Puasa bukan sekadar menahan lapar
dan haus, tetapi juga mengajarkan kita untuk menjauhi segala bentuk maksiat dan
memperbanyak ibadah. Allah Swt. menjelaskan tujuan utama puasa dalam
firman-Nya, يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ
عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُوْنَۙ "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183). Ketakwaan dalam Ramadan
tercermin dalam ketundukan total kepada Allah, menjalankan segala perintah-Nya,
serta menjauhi larangan-Nya dengan penuh keikhlasan. Semakin tinggi ketakwaan
seseorang, semakin ia merasakan manisnya ibadah di bulan suci ini.
Namun, kesabaran dan ketakwaan tidak
akan sempurna tanpa ketulusan hati. Ramadan mengajarkan kita untuk beribadah
hanya karena Allah Swt., tanpa mengharapkan pujian atau penghargaan dari
manusia. Rasulullah Saw. bersabda, إِنَّمَا
الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
"Sesungguhnya
amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai
dengan apa yang ia niatkan" (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketulusan dalam ibadah menjadikan Ramadan bukan sekadar rutinitas tahunan,
melainkan momentum perubahan diri yang hakiki. Dengan hati yang tulus,
seseorang akan lebih mudah meraih keberkahan Ramadan dan mendapatkan ampunan
Allah Swt.
Banyak ulama dan orang bijak menekankan bahwa Ramadan adalah madrasah rohani yang mendidik jiwa. Ibnul Qayyim al-Jauziyah berkata, إِذَا أَرَدْتَ أَنْ تَعْرِفَ مَنْزِلَتَكَ عِندَ اللهِ، فَانْظُرْ أَيْنَ اللهُ فِي قَلْبِكَ "Jika engkau ingin tahu kedudukanmu di sisi Allah, lihatlah di mana Allah dalam hatimu." Ramadan memberikan kesempatan untuk membersihkan hati dari kesombongan, iri hati, dan kebencian, serta menggantinya dengan cinta, kasih sayang, dan keikhlasan. Dengan hati yang bersih, seseorang akan lebih mudah merasakan ketenangan dan kebahagiaan sejati yang tidak bergantung pada duniawi.
Oleh karena itu, marilah kita hiasi Ramadan dengan kesabaran, ketakwaan, dan ketulusan hati. Kesabaran menjadikan kita lebih kuat dalam menghadapi ujian, ketakwaan mendekatkan kita kepada Allah, dan ketulusan hati menyempurnakan ibadah kita. Jika Ramadan kali ini dijalani dengan penuh keikhlasan, maka ia akan menjadi titik balik dalam hidup kita menuju pribadi yang lebih baik. Semoga Allah Swt. menerima setiap ibadah yang kita lakukan dan menjadikan kita insan yang lebih bertakwa setelah Ramadan berlalu.
Assalamualaikum.
BalasHapusUst. Saya mau bertanyak.
Kenapa bulan Romadhon kita disuruh lebih bersabar,lebih bertaqwa dg hati yg tulus?padahal bulan selain romadhon godaannya lebih banyak.
Terima kasih.
Wassalamualaikum.
Wa'alaikum salam warahmatullah.
BalasHapusDi bulan Ramadan, kita disuruh lebih bersabar dan bertakwa dengan hati yang tulus karena Ramadan adalah bulan penuh berkah, di mana pahala dilipatgandakan, pintu rahmat terbuka, dan godaan dari setan berkurang. Ini menjadi momen terbaik untuk melatih diri dalam menahan hawa nafsu, meningkatkan ketakwaan, serta membangun kebiasaan baik yang dapat diteruskan di bulan-bulan lainnya. Ramadan juga mengajarkan keikhlasan dalam ibadah karena kita berpuasa bukan karena takut manusia, tetapi karena ketaatan kepada Allah, sehingga dalam bulan Ramadan ini (sebagaimana tujuan puasa) kita bisa menjadi sosok muttaqin sejati, terima kasih.