Ramadan bukan hanya tentang menahan
lapar dan haus, tetapi juga tentang memperbaiki hubungan dengan sesama. Bulan
ini merupakan kesempatan terbaik untuk mempererat tali silaturahim, baik dengan
keluarga, sahabat, maupun masyarakat sekitar. Dalam Islam, menjaga silaturahim
adalah ibadah yang memiliki banyak keutamaan. Rasulullah Saw. bersabda,
مَنْ
أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ،
فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan
dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahim."
(HR. Al-Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa silaturahim
bukan sekadar tindakan sosial, tetapi juga membawa keberkahan dalam hidup.
Dalam kehidupan modern, kesibukan
sering kali membuat seseorang jauh dari keluarga dan sahabat. Ramadan
mengajarkan kita untuk meluangkan waktu lebih banyak bersama mereka, baik
dengan berbuka puasa bersama, beribadah di masjid, atau sekadar berkunjung dan
berbincang penuh kasih sayang. Allah Swt. berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 1,
. . . وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْ تَسَاۤءَلُوْنَ بِهٖ وَالْاَرْحَامَ
ۗ . . .
". . . Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim . . ." Ayat ini menegaskan bahwa menjaga hubungan baik dengan sesama adalah bagian dari ketakwaan kepada Allah.
Selain itu, Ramadan adalah momen yang
tepat untuk memperbaiki hubungan yang renggang. Jika selama ini ada
perselisihan atau kesalahpahaman, bulan penuh ampunan ini menjadi waktu terbaik
untuk saling memaafkan. Rasulullah Saw. bersabda,
لَا
يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثِ لَيَالٍ
"Tidak halal bagi seorang Muslim untuk mendiamkan
saudaranya lebih dari tiga malam" (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, membuka hati untuk memaafkan dan
mempererat kembali hubungan dengan orang-orang terdekat akan membuat ibadah
kita semakin sempurna.
Silaturahim dalam Ramadan juga bisa
diwujudkan dengan berbagi kepada sesama. Mengundang tetangga atau kerabat untuk
berbuka puasa bersama, memberikan sedekah kepada mereka yang membutuhkan, dan
menyapa saudara yang sudah lama tidak bertemu adalah bentuk nyata dari kasih
sayang yang diajarkan Islam. Imam Al-Ghazali berkata,
الصِّلَةُ
بَابُ الرِّزْقِ وَسَبَبُ نُزُوْلِ رَحْمَةِ اللَّهِ
"Silaturahim adalah pintu rezeki dan sebab datangnya
rahmat Allah." Dengan saling membantu dan berbagi kebahagiaan, Ramadan
tidak hanya menjadi momen mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga kepada
sesama manusia.
Tidak hanya dalam lingkup keluarga
dan teman dekat, Ramadan juga memperkuat ikatan persaudaraan dalam masyarakat.
Shalat berjamaah di masjid, mengikuti kajian keislaman, dan berpartisipasi
dalam kegiatan sosial Ramadan seperti santunan anak yatim dan pembagian takjil,
semua itu semakin mendekatkan hati umat Muslim. Allah Swt. berfirman dalam surat
Al-Hujurat ayat 10,
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا
اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ ࣖ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati”. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kebersamaan dan persaudaraan adalah kunci dari keharmonisan hidup.
Pada akhirnya, Ramadan adalah momentum terbaik untuk memperkuat hubungan, memperbaiki yang renggang, dan menebarkan cinta kasih di antara sesama. Silaturahim yang dijaga dengan baik tidak hanya membawa kedamaian di dunia, tetapi juga menjadi jalan menuju keberkahan di akhirat. Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan suci ini untuk semakin dekat dengan keluarga, sahabat, dan seluruh umat Muslim, serta mendapatkan keberkahan dari setiap kebaikan yang kita lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar