Tidak ada momen yang lebih indah
selain sujud panjang di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Sujud adalah
bentuk ibadah yang paling mendekatkan seorang hamba kepada Allah Swt.,
sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad Saw., أَقْرَبُ
مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ فِيْهِ
"Keadaan
seorang hamba yang paling dekat dengan Rabb-nya adalah ketika ia sedang
bersujud. Maka perbanyaklah doa di dalamnya" (HR. Muslim).
Dalam bulan Ramadan, ketika segala amal ibadah dilipatgandakan pahalanya, sujud
yang khusyuk menjadi sarana terbaik untuk mengadukan segala keluh kesah,
memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada-Nya. Sujud panjang di bulan penuh
rahmat ini bukan hanya menyucikan hati, tetapi juga memberikan ketenangan yang
mendalam bagi jiwa.
Ramadan adalah bulan di mana
Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia. Dalam bulan yang penuh
berkah ini, pintu-pintu langit dibuka, rahmat Allah Swt. melimpah, dan
dosa-dosa diampuni bagi mereka yang bersungguh-sungguh dalam ibadah. Sujud
panjang dalam shalat, terutama pada malam-malam Ramadan, menjadi salah satu
cara terbaik untuk merasakan kehadiran Allah dalam hati. Rasulullah Saw.
sendiri memberikan teladan dengan memperpanjang sujudnya di malam-malam
Ramadan, terutama pada sepuluh malam terakhir saat mencari Lailatul Qadar.
Sujud yang penuh penghayatan menjadi bukti ketundukan total seorang hamba
kepada Tuhannya.
Dalam sujud, seseorang meletakkan
dahi dan anggota badannya di tanah sebagai simbol ketidakberdayaan di hadapan
Allah. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumiddin menjelaskan bahwa
sujud adalah bentuk ketulusan dan kerendahan hati tertinggi, yang dapat
menghapus kesombongan dalam diri manusia. Ramadan mengajarkan kita untuk
menekan ego, memperbanyak istighfar, dan kembali kepada fitrah. Setiap sujud
yang dilakukan dengan penuh keikhlasan di bulan ini akan semakin memperkuat
ikatan batin dengan Allah dan membawa ketenangan yang luar biasa.
Banyak ulama dan orang-orang bijak yang merasakan kebahagiaan sejati dalam sujud panjang. Ibnul Qayyim al-Jauziyah pernah berkata, فِي الدُّنْيَا جَنَّةٌ، مَنْ لَمْ يَدْخُلْهَا لَمْ يَدْخُلْ جَنَّةَ الْآخِرَةِ، وَجَنَّةُ الدُّنْيَا هِيَ الْقُرْبُ مِنَ اللهِ "Di dunia ini ada surga, dan siapa yang belum merasakannya, ia tidak akan merasakan surga di akhirat. Surga dunia itu adalah kedekatan dengan Allah." Salah satu bentuk kedekatan itu adalah saat seseorang larut dalam sujud, melupakan dunia dan hanya mengingat Rabb-nya. Sujud di bulan Ramadan memberikan kenikmatan spiritual yang tiada banding, sebab hati yang bersih dan jiwa yang ikhlas akan merasakan ketenangan yang tak bisa diperoleh dari hal-hal duniawi.
Oleh karena itu, marilah kita perbanyak sujud panjang di bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Biarkan dahi kita basah oleh ketundukan, lidah kita sibuk beristighfar, dan hati kita dipenuhi harapan akan rahmat Allah. Tidak ada ibadah yang lebih indah selain sujud yang dilakukan dengan penuh cinta dan penghambaan. Sebab dalam sujud, kita bukan hanya sekadar menundukkan tubuh, tetapi juga mengangkat ruh menuju ke puncak keimanan. Semoga Ramadan kali ini menjadi momentum terbaik bagi kita untuk semakin dekat kepada Allah melalui sujud yang khusyuk dan penuh makna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar